Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Toshiyaki Mimaki, Menangis karena Merasa Tak Pantas Organisasinya Raih Nobel Perdamaian

Kompas.com - 27/11/2024, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nihon Hindankyo, kelompok anti-senjata nuklir Jepang yang terdiri dari para penyintas bom atom selama Perang Dunia II memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 11 Oktober 2024.

Komite Nobel Norwegia mengatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada Nihon Hidankyo atas upayanya untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Ketua Komite Jorgen Watne Frydnes mengatakan, Nihon Hidankyo berperan penting dalam gerakan global yang telah mencegah senjata nuklir digunakan dalam konflik selama 80 tahun.

“Para saksi sejarah ini telah membantu membangkitkan dan mengkonsolidasikan perlawanan yang meluas terhadap senjata nuklir di seluruh dunia," ujarnya dikutip dari NPR (11/10/2024).

Frydnes mengatakan, berkat kerja keras mereka, senjata nuklir telah dicap sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima secara moral.

Baca juga: Ramai soal Surat Kaleng Ancaman Bom di Unpar, Ini Penjelasan Kampus


Merasa tak pantas menerima Nobel Perdamaian

Pada konferensi pers di Hiroshima, ketua Nihon Hidankyo, Toshiyuki Mimaki (81) menahan air mata dan mencubit pipinya saat penghargaan tersebut diumumkan.

Mimaki yang juga menjadi seorang penyintas Hiroshima mengatakan, penghargaan ini membantu mengakui pekerjaan kelompok tersebut.

“Saya tidak percaya ini nyata. Ini akan menjadi kekuatan besar untuk menarik perhatian dunia bahwa penghapusan senjata nuklir dapat dicapai,” katanya dikutip dari Kyodo News (11/10/2024).

Dia mengatakan, gagasan bahwa senjata nuklir membawa perdamaian bagi dunia adalah salah.

Baca juga: Han Kang, dari Daftar Hitam Presiden Korsel, Kini Jadi Peraih Nobel Sastra Pertama Asia

“Dikatakan bahwa karena senjata nuklir, dunia menjaga perdamaian. Tetapi senjata nuklir dapat digunakan oleh teroris,” ujarnya.

“Sebagai contoh, jika Rusia menggunakannya untuk melawan Ukraina, Israel melawan Gaza, itu tidak akan berakhir di sana. Para politisi harus mengetahui hal-hal ini," tambahnya.

Meski demikian, Toshiyuki Mimaki menyebutkan, seharusnya hadiah Nobel Perdamaian 2024 diberikan kepada para pejuang di Gaza.

Mimaki terkejut karena Nihon Hidankyo memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian, alih-alih orang-orang yang bekerja untuk menghentikan perang Israel di Gaza.

"Saya yakin (Hadiah Nobel Perdamaian) akan menjadi milik orang-orang yang bekerja keras di Gaza, seperti yang telah kita lihat," jelas dia, dikutip dari Middle East Eye (14/10/2024).

“Di Gaza, anak-anak yang berdarah-darah digendong oleh orang tua mereka, seperti di Jepang 80 tahun yang lalu.”

Baca juga: Apa yang Terjadi Setelah Ledakan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki?

Halaman:


Terkini Lainnya
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau