Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musik Kafe Cenderung Pelan, tapi Mengapa di Resto Cepat Saji Justru Bertempo Cepat?

Kompas.com - 11/10/2025, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar lokasi komersial seperti kafe dan restoran cepat saji akan dilengkapi dengan alunan musik.

Namun tanpa disadari, kedua tempat tersebut menyetel genre musik atau lagu yang berbeda. Hal itu ternyata ada alasan di baliknya.

Musik di kafe atau kedai kopi umumnya pelan dan santai. Namun sebaliknya, resto cepat saji biasanya menyetel musik yang riang dan bertempo cepat.

Lantas, mengapa musik di kafe pelan dan santai tapi di resto cepat saji temponya cepat?

Baca juga: Benarkah Kebersihan Mencerminkan Kondisi Kesehatan Mental? Ini Kata Psikolog

Penjelasan ahli

Dosen Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Riffely Dewi Astuti menyebut, musik adalah salah satu komponen stimulus atmosfer yang dapat memengaruhi perasaan dan perilaku pelanggan.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa penjualan bisa menurun apabila tidak ada musik di sana.

“Sudah banyak studi terkait pengaruh musik pada persepsi maupun tingkat pembelian,” kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (11/10/2025).

Felly menyampaikan, kafe yang menyetel musik klasik dapat membuat pengunjung membeli lebih banyak produk.

Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian Wilson, S. (2003). Studi itu meneliti perbedaan jenis musik, antara lain jazz, pop, easy listening, dan klasik, serta tanpa musik.

"Studi membuktikan bahwa musik klasik, jazz, dan pop secara signifikan membuat pelanggan bersedia mengeluarkan uang atau membeli produk lebih banyak," ucap Felly.

Baca juga: Ramai Narasi Bersih-bersih Bisa Kurangi Stres, Apa Kata Psikolog?

Kemudian dia mengungkapkan bahwa musik dengan tempo cepat, lebih efektif membangkitkan ekspektasi rasa terhadap makanan.

Menurut studi oleh Pantoja & Borges (2021), tingkat keefektifan tersebut lebih tinggi dibandingkan musik bertempo lambat.

“Karena musik cepat dapat meningkatkan tingkat arousal (rangsangan) yang dapat meningkatkan suasana hati (mood) dan ekspektasi rasa makanan, serta niat beli,” ujar Felly.

Dihubungi terpisah, psikolog Danti Wulan Manunggal juga menyampaikan hal senada mengenai penggunaan musik di kafe dan resto cepat saji tersebut.

Dia menilai bahwa musik bukan sekadar hiburan, namun merupakan elemen penting dalam menciptakan atmosfer, memengaruhi emosi, dan bahkan membentuk perilaku konsumen.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Gempa 6,3 SR Guncang Afghanistan Utara, 20 Orang Tewas, Ratusan Terluka
Tren
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau