Salin Artikel

Tak Hanya Siswa, Ibu Menyusui di Bandung Barat Turut Keracunan MBG

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kini mulai menyasar kelompok rentan, khususnya ibu menyusui.

Sejumlah ibu menyusui harus mendapatkan perawatan medis setelah mengonsumsi makanan dari program MBG yang didistribusikan melalui posyandu.

Pantauan di Posko Kesehatan Kecamatan Cipongkor menunjukkan, sejumlah ambulans datang berbarengan membawa korban ibu-ibu menyusui yang mengalami gejala keracunan.

Salah satu korban, Nita Andriyani (24), warga Kampung Cigombong, Desa Neglasari, mengaku merasakan mual, pusing, dan lemas setelah mengonsumsi menu MBG yang dibagikan pada Rabu (24/9/2025).

"Saya makan itu bareng sama anak saya sekitar jam 8 pagi. Saya mulai kerasa jam 15.00 WIB, disusul anak saya diare pada malam harinya," ungkap Nita saat ditemui di posko kesehatan Cipongkor, Kamis (25/9/2025).

Ibu dua anak ini merupakan penerima manfaat dari program MBG yang menyasar ibu menyusui dengan anak bayi berusia 10 bulan.

Nita menjelaskan, dalam paket makanan tersebut terdapat nasi, ayam, tahu, sayuran timun dan tomat, sambal, serta stroberi.

"Saya makan sedikit, sisanya dimakan sama anak saya yang 7 tahun," tambahnya.

Ia mengaku belum pernah merasakan keluhan serupa sejak program MBG dimulai di Desa Neglasari dua minggu lalu.

"Sudah 7 kali dapat MBG. Baru sekarang merasakan pusing sama mual. Setelah ini saya mau setop aja. Gak akan lagi terima MBG," tegas Nita.

Korban lainnya, Siti Nuraeni (25), juga warga Kampung Cigombong, Desa Neglasari, mengalami hal serupa.

“Menunya ayam, tahu, sambal, dan stroberi,” ungkap Siti saat ditemui di posko kesehatan.

Ia menerima jatah MBG pada Rabu (24/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dari hidangan tersebut, ia hanya memakan buah stroberi dan tidak menemukan tanda-tanda makanan yang mencurigakan.

Namun, pada malam harinya, Siti merasakan nyeri pada perut, dan gejala semakin berat pada Kamis pagi, ditandai dengan pusing dan mual.

Keluarganya yang bertugas sebagai relawan di posko segera membawanya untuk diperiksa.

“Saya sudah 8 kali dapat MBG. Alhamdulillahnya enggak apa-apa. Tapi kali ini sakit,” ucapnya.

Petugas medis yang berjaga langsung memberikan penanganan saat Siti tiba di posko.

Meski bayi yang dibawanya dalam kondisi sehat, Siti tetap merasa khawatir dengan kejadian keracunan yang dialami.

“Udah gak mau, kapok,” ucapnya singkat.

Sebelumnya, kasus keracunan akibat program MBG di Cipongkor juga dilaporkan menimpa ratusan pelajar dari sejumlah sekolah.

Beberapa korban bahkan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/25/190739678/tak-hanya-siswa-ibu-menyusui-di-bandung-barat-turut-keracunan-mbg

Bagikan artikel ini melalui
Oke