Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ernie Siregar, Perempuan yang Menukar Nyaman Demi Masa Depan Anak Autis

Kompas.com - 08/09/2025, 05:17 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Ernie C Siregar tak pernah membayangkan hidupnya akan berbelok sejauh ini. Lulusan Psikologi tahun 1996 itu awalnya bercita-cita menjadi seorang HRD.

Pada 2009, setelah mendampingi suaminya yang bertugas di luar daerah, ia menempuh kuliah S2 dan mendirikan biro psikologi pertamanya di Bandung pada 2012. Fokus awalnya sederhana yakni layanan konseling, rekrutmen, dan asesmen.

Namun, sebuah peristiwa kecil justru mengubah jalan hidupnya. Suatu hari, seorang remaja dengan autisme datang untuk konsultasi. Minim pengalaman, Erni mencoba menanganinya dengan cara biasa. Hasilnya, ia justru ditinju di wajah.

“Kalau sekarang kan tahu, nggak boleh terlalu dekat, harus jaga jarak. Tapi entah kenapa, waktu itu saya merasa ditonjok sama Tuhan. Oh… berarti ilmu saya nggak cukup,” kenang Ernie.

Dari situlah muncul dorongan besar untuk belajar lebih jauh tentang dunia anak berkebutuhan khusus (ABK).

Baca juga: Kisah Pilu Anak Autis di Banyuwangi Tidur Bersama Jasad Ibunya Selama Berhari-hari

Belajar Tanpa Henti dengan Restu Suami

Dorongan itu ia sampaikan kepada sang suami. Restu dan dukungan penuh pun ia terima, meski perjalanan tak mudah.

Tahun 2010, Erni melanjutkan S2, lalu S3 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan fokus Pendidikan Khusus, program pertama di Indonesia saat itu.

Tak berhenti di dalam negeri, ia juga menimba ilmu ke luar negeri, mengikuti berbagai konferensi dan pelatihan, termasuk metode Applied Behaviour Analysis (ABA).

Perjuangan ini penuh pengorbanan. Sang suami bahkan rela menggadaikan SK pegawai TNI untuk tambahan modal.

“Saya masih ingat pinjem uang untuk buka sekolah. Sampai sekarang SK masih digadai di BRI, belum lunas,” ujar sang suami, Bayu Aji Widodo, sambil tertawa.

Bayu memberi kepercayaan penuh dengan satu filosofi sederhana namun kuat:

“Tujuannya cuma satu, tugasmu membantu. Jangan pernah mengharap sesuatu dari pekerjaanmu ini. Kalau ikhlas, nanti rezekinya datang sendiri,” pesannya pada Erni.

Baca juga: Krisis Dana Ancam Pusat Layanan Autis di Batam, Orangtua Iuran Tiap Bulan

Dari Satu Ruangan ke 30 Cabang

Pimpinan Edufa, Ernie C Siregar.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Pimpinan Edufa, Ernie C Siregar.

Pelan tapi pasti, biro psikologi itu berkembang menjadi pusat terapi ABK. Tahun 2014, Erni membuka layanan pertama khusus anak dengan autisme.

Dua tahun kemudian, ia mulai fokus penuh pada ABK, ditandai dengan pembukaan cabang di Garut atas permintaan orangtua.

Halaman:


Terkini Lainnya
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Menteri PPPA Desak Ungkap Kasus Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung
Bandung
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Kematian di Balik Tembok Terapi: Kisah Ilham yang Pulang dengan Luka
Bandung
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
Bandung
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Kronologi Kecelakaan Maut Mobil dan Truk di Km 111 Tol Cipularang, 2 Tewas
Bandung
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Polisi Gerebek Markas Remaja Tawuran Live Facebook di Indramayu, 4 Remaja Ditangkap
Bandung
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Istri Pimpinan Majelis Taklim di Bogor Ungkap Detik-detik Bangunan Ambruk: Saya Kira Kiamat
Bandung
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Ibu dan 2 Anak Tewas Dalam Kontrakan di Banjaran Bandung, Menteri PPPA Datang Melayat
Bandung
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Ungkap 2 Pembunuhan Besar hingga Terluka Saat Amankan Demo, 9 Polisi dan 1 Kades di Indramayu Dapat Penghargaan
Bandung
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Korban Ambruknya Majelis Taklim di Ciomas Bogor Bertambah Jadi 131 Orang
Bandung
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Kecelakaan Truk dan Honda Jazz di Tol Cipularang Km 111, Dua Orang Tewas
Bandung
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Bogor Naik 100 Persen Jadi Rp38,5 Juta-44,5 Juta
Bandung
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih Pengelolaan RSUD Kota Bogor
Bandung
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Melawan Saat Diciduk, Polisi Tembak Kaki Pelaku
Bandung
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Tanggung Biaya Rawat Korban Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi: Yang Penting Semua Sembuh
Bandung
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Dua Pembunuh Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau