Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polio dan Hepatitis B Ancam Bayi Tanpa Vaksin, Ini Pesan Ketua Komnas KIPI

Kompas.com - 27/05/2025, 10:50 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com – Penolakan vaksin pada bayi baru lahir atau newborn belakangan ini kian marak.

Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), SubSp IPT, M.Trop.Paed, menyebut salah satu penyebab utamanya adalah penyebaran informasi keliru yang masif di media sosial.

"Penolakan vaksin meningkat akibat hoaks yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Prof. Hindra saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (27/5/2025).

Padahal, vaksinasi pada bayi yang baru lahir memiliki peran penting untuk mencegah penyakit serius yang bisa berakibat fatal, termasuk kelumpuhan hingga kematian.

Baca juga: Vaksin M72, Harapan Baru untuk Atasi Tuberkulosis pada Remaja dan Dewasa

Jenis vaksin yang wajib diberikan pada bayi baru lahir

Menurut Prof. Hindra, ada dua jenis vaksin yang wajib diberikan kepada bayi segera setelah lahir, yakni vaksin polio oral dan vaksin hepatitis B.

“Polio oral diberikan untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Sementara vaksin hepatitis B bertujuan mencegah infeksi hepatitis B yang bisa berkembang menjadi kanker hati di usia dewasa,” jelasnya.

Kedua vaksin tersebut merupakan bagian dari imunisasi dasar yang harus dipenuhi sejak awal kehidupan seorang anak.

Pemberian vaksin di masa newborn menjadi penting karena sistem kekebalan bayi masih sangat rentan terhadap infeksi.

Baca juga: BCG Tak Lagi Cukup, Ini Alasan Vaksin M72 Dibutuhkan untuk Atasi Tuberkulosis

Risiko serius jika bayi tidak mendapatkan vaksin

Prof. Hindra mengingatkan, menolak vaksin pada bayi bisa membuka risiko besar, baik bagi anak itu sendiri maupun masyarakat sekitar.

Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal lebih rentan tertular penyakit-penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah.

“Risikonya adalah bayi bisa menderita penyakit tersebut, seperti polio dan hepatitis B. Penyakit ini bisa berakhir dengan kelumpuhan, kematian, serta penularan ke masyarakat,” tegasnya.

Kepada para orang tua yang masih ragu atau bahkan menolak memberikan imunisasi kepada anaknya, Prof. Hindra menyarankan untuk mencari informasi dari sumber yang kredibel.

“Carilah informasi dari sumber yang terpercaya, seperti tenaga kesehatan yang kompetensinya jelas, organisasi profesi, atau institusi kesehatan yang sesuai dengan topik,” pesannya.

Ia menekankan bahwa keputusan untuk menolak vaksin bukan hanya berdampak pada anak sendiri, tetapi juga berkontribusi pada meningkatnya risiko wabah di masyarakat luas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau