Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Israel-Lebanon Diperpanjang, AS Tak Sebut Gencatan Senjata

Kompas.com - 27/01/2025, 19:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Minggu (26/1/2025) mengumumkan bahwa kesepakatan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon diperpanjang hingga 18 Februari.

Meskipun AS tidak secara eksplisit menyebutnya sebagai gencatan senjata, pernyataan tersebut muncul akibat Israel melewatkan tenggat waktu menarik pasukannya.

Baca juga: Israel Serang Hizbullah di Lebanon, Gencatan Senjata Terancam

Kematian 22 orang menyoroti kerentanan situasi

Penyebutan tentang gencatan senjata menjadi diragukan setelah pasukan Israel dilaporkan menewaskan 22 orang pada hari yang sama, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Pada Minggu (26/1/2025), pasukan Israel kembali melepaskan tembakan, yang mengakibatkan kematian 22 orang, termasuk enam wanita, saat mereka pulang ke desa masing-masing, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.

Militer Israel mengeklaim bahwa individu-individu yang menjadi target tersebut ditandai sebagai ancaman langsung bagi pasukannya.

"Pengaturan antara Lebanon dan Israel, yang dipantau oleh Amerika Serikat, akan terus berlaku hingga 18 Februari 2025," kata Gedung Putih dalam keterangannya yang dikutip dari kantor berita AFP.

Lebih lanjut, Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa Gedung Putih dan Presiden Donald Trump akan melanjutkan negosiasi dengan Israel dan Lebanon untuk memulangkan para tahanan dari kedua belah pihak.

Para sandera tersebut ditangkap sejak dimulainya konflik di Gaza antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023.

Menyinggung mengenai upaya diplomatik, Gedung Putih tidak menyebutkan keterlibatan Perancis, yang sebelumnya bekerja sama dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden untuk mencapai gencatan senjata yang terjadi pada 27 November 2024.

Gencatan senjata itu berhasil mengakhiri serangan militer Israel terhadap Hizbullah di Lebanon.

Baca juga:

Berdasarkan kesepakatan yang ditetapkan selama 60 hari tersebut, tentara Lebanon dijadwalkan akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah selatan saat tentara Israel mundur.

Namun, Israel dalam beberapa hari terakhir menegaskan bahwa mereka tidak berencana memenuhi tenggat waktu.

Menurut klaim Israel, tentara muda Lebanon belum memenuhi kewajibannya dalam kesepakatan yang ada.

Baca juga: Israel Serang Hizbullah di Lebanon, Keduanya Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau