Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gaton, Nelayan Terdampar 95 Hari di Laut Bertahan Hidup Makan Ikan, Burung, dan Kecoa

Kompas.com - 22/03/2025, 21:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber CNN

LIMA, KOMPAS.com - Seorang nelayan asal Peru, Maxima Napa Castro (61), yang akrab disapa Gaton, berhasil bertahan hidup setelah terdampar di laut selama 95 hari.

Keberhasilannya ini menarik perhatian banyak orang, terutama bagaimana ia mampu bertahan dalam kondisi yang sangat sulit.

Gaton mengungkapkan, kekuatan iman dan keinginannya untuk bertemu keluarganya menjadi motivasi utama selama terjebak di laut.

Selama waktu itu, ia mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk kecoa, burung, ikan, dan sesekali kura-kura.

"Pertama-tama, itu adalah iman saya kepada Tuhan. Karena saya berbicara kepadanya selama berhari-hari. Karena saya memberi tahunya betapa pentingnya keluarga saya. Ibu saya, saudara laki-laki saya, anak-anak saya," ujarnya dalam wawancara dengan CNN.

Meski demikian, mempertahankan harapan hidup bukanlah hal yang mudah. Namun, semangat Gaton mulai menurun seiring berkurangnya persediaan makanan.

Ia mengaku telah menyiapkan cukup perbekalan untuk bertahan selama sebulan.

Tetapi, setelah 30 hari di laut, motor kapalnya berhenti berfungsi. "Saya mencoba berkali-kali untuk membuatnya bekerja lagi, tetapi tidak berhasil," jelasnya.

Mengetahui bahwa ia harus menjatah makanan dan air yang tersisa, Gaton berharap persediaan tersebut cukup hingga ada yang menemukan dirinya.

Namun, setelah satu bulan, jatahnya habis, dan ia terpaksa mengambil langkah ekstrem. "Setelah Januari dan Februari, saat itulah saya mulai memakan kecoa dan burung, berbagai jenis ikan yang kebetulan melompat ke dalam kapal," tuturnya.

Gaton juga berburu burung di tengah malam, saat mereka beristirahat di atas kapalnya. "Saya tidak ingin melakukannya, tetapi saya tidak punya pilihan agar saya bisa hidup," tambahnya.

Dalam situasi yang semakin sulit, ia bahkan terpaksa berburu kura-kura untuk mendapatkan darahnya sebagai sumber minuman.

Harapan mulai muncul pada pertengahan Maret 2025, ketika Gaton mendengar teriakan namanya dari seorang petugas penyelamat yang berada di helikopter.

"Saat itulah saya berkata (kepada Tuhan): Kau berhasil! Kau berhasil!" kenangnya.

Tim penyelamat memberi isyarat bahwa kapal lain akan segera menjemputnya.

Setelah menunggu sekitar satu jam, Gaton akhirnya melihat lampu kapal yang menjadi tanda kepulangannya.

"Itu sesuatu yang luar biasa," ucapnya, merasakan kebahagiaan setelah 95 hari yang penuh penderitaan.

Kini, Gaton memiliki apresiasi baru terhadap kehidupan.

"Saya akan menceritakan kisah saya ke seluruh dunia, agar tahu bahwa Tuhan adalah segalanya dalam hidup ini, bahwa kita harus meletakkan tangan di dada dan memenuhi diri kita dengan cinta, memberi cinta. Itulah yang kita butuhkan di Bumi ini," pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau