MADRID, KOMPAS.com - Mati listrik massal yang terjadi di Spanyol dan Portugal pada Senin (28/4/2025) mengejutkan banyak pihak. Meskipun kejadian seperti ini jarang terjadi di Eropa, kedua negara tersebut kini menghadapi dampak besar dari gangguan sistem kelistrikan.
Menurut laporan Reuters pada Selasa (29/4/2025), insiden ini mengingatkan kejadian serupa di Eropa sebelumnya.
Pada 2003, masalah pada jaringan listrik tenaga air yang menghubungkan Italia dan Swiss menyebabkan pemadaman besar selama lebih dari 12 jam di seluruh semenanjung Italia.
Baca juga: Spanyol-Portugal Mati Listrik, Aktivitas Warga Lumpuh
Pemadaman yang lebih luas juga terjadi pada 2006, ketika kelebihan beban pada jaringan listrik di Jerman mengakibatkan pemadaman di sejumlah wilayah Eropa, termasuk Maroko.
Di Spanyol, sekitar 43 persen pasokan energi berasal dari sumber terbarukan seperti tenaga angin dan matahari, sedangkan 20 persen lainnya bergantung pada tenaga nuklir dan 23 persen dari bahan bakar fosil.
Meskipun pemadaman listrik massal sangat jarang terjadi, kejadian kali ini telah menyebabkan hampir seluruh Spanyol dan Portugal mengalami gangguan parah. Penerbangan, transportasi umum, dan beberapa rumah sakit harus berhenti beroperasi.
Sebagai respons, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengumumkan keadaan darurat nasional dan mengerahkan 30.000 polisi untuk menjaga ketertiban.
Sementara itu, pemerintah kedua negara segera mengadakan rapat kabinet darurat untuk membahas pemulihan.
Sejumlah daerah seperti Basque dan Barcelona baru merasakan listrik pada sore harinya, sedangkan ibu kota Madrid baru bisa menikmati pemulihan pada malam hari.
Hingga Senin malam, sekitar 61 persen dari total pasokan listrik di kedua negara telah kembali berfungsi, menurut operator jaringan listrik nasional.
Namun, hingga kini penyebab pasti dari pemadaman ini masih dalam penyelidikan.
Pihak Portugal mencurigai adanya masalah yang berasal dari Spanyol, sementara Spanyol menuding terputusnya koneksi dengan Perancis sebagai penyebabnya.
Perdana Menteri Portugal, Luis Montenegro, menegaskan bahwa tidak ada indikasi serangan siber yang terlibat dalam insiden ini, meskipun rumor tentang sabotase sempat beredar.
Baca juga: Kepanikan Warga Spanyol-Portugal Saat Mati Listrik Total, ATM hingga RS Lumpuh