Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konklaf Pemilihan Paus Baru 7 Mei 2025, Ada Kandidat dari Indonesia

Kompas.com - 30/04/2025, 14:24 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Para kardinal yang berkumpul di Vatikan pada Senin (28/4/2025) pagi telah menyepakati jadwal pelaksanaan konklaf, yakni pemilihan paus baru, yang akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025.

Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan Konferensi Umum kelima yang dihadiri oleh sekitar 180 kardinal dari total 252 kardinal di seluruh dunia.

Sebagian besar peserta, yakni lebih dari 100 kardinal, memiliki hak pilih dalam pemilihan, atau yang dikenal dengan istilah kardinal elektor, sebagaimana dijelaskan dalam pernyataan dari KBRI Takhta Suci (Vatikan).

Baca juga: Saat Konklaf, Akankah Paus dari Luar Vatikan Kembali Terpilih?

Para kardinal ini kini telah berada di Roma, mempersiapkan diri untuk konklaf yang akan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, sebagai tempat tradisional pemilihan paus.

Di bawah aturan yang tertuang dalam Konstitusi Apostolik, hanya kardinal yang berusia 80 tahun ke bawah yang berhak memilih dan dipilih sebagai paus. Dari 252 kardinal yang berasal dari 90 negara, sebanyak 135 kardinal memenuhi kriteria sebagai kardinal elektor, termasuk Ignatius Kardinal Suharyo dari Indonesia.

Sebagian besar kardinal elektor ini, yakni sekitar 110, dipilih oleh Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya yang berlangsung 12 tahun. Selain itu, terdapat enam kardinal yang dipilih pada masa Paus Yohanes Paulus II, dan 24 kardinal lainnya dipilih oleh Paus Benediktus XVI.

Dalam pemilihan paus nanti, seorang kardinal dapat terpilih sebagai paus jika memperoleh dua pertiga suara dari jumlah kardinal elektor yang hadir.

Proses pemilihan akan dilaksanakan melalui empat kali pemungutan suara setiap harinya: dua kali pada pagi hari dan dua kali pada siang hari.

Baca juga: Jelang Konklaf, Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus Pilih Mundur

Sejak kali pertama digelar pada 1492, konklaf dilaksanakan di Kapel Sistina. Sebelumnya, konklaf sempat diadakan di beberapa tempat lain seperti Viterbo di Italia dan Avignon di Perancis, serta di Roma, tetapi tidak di Kapel Sistina, melainkan di Kompleks Basilika Lateran.

Istilah "konklaf" sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu cum yang berarti "dengan" dan clave yang berarti "gembok". Secara harfiah menggambarkan para kardinal yang berada di ruang tertutup dan terkunci rapat, tanpa akses ke dunia luar, tanpa komunikasi, dan tanpa media.

Dengan dimulainya persiapan konklaf ini, perhatian dunia kini tertuju pada Vatikan untuk menyaksikan proses pemilihan paus pengganti Paus Fransiskus, yang meninggal pada 21 April 2025 dan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore.

Baca juga: Setelah Pemakaman Paus Fransiskus, Konklaf Menjadi Fokus Dunia

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau