VATICAN CITY, KOMPAS.com - Para kardinal yang berkumpul di Vatikan pada Senin (28/4/2025) pagi telah menyepakati jadwal pelaksanaan konklaf, yakni pemilihan paus baru, yang akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025.
Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan Konferensi Umum kelima yang dihadiri oleh sekitar 180 kardinal dari total 252 kardinal di seluruh dunia.
Sebagian besar peserta, yakni lebih dari 100 kardinal, memiliki hak pilih dalam pemilihan, atau yang dikenal dengan istilah kardinal elektor, sebagaimana dijelaskan dalam pernyataan dari KBRI Takhta Suci (Vatikan).
Baca juga: Saat Konklaf, Akankah Paus dari Luar Vatikan Kembali Terpilih?
Para kardinal ini kini telah berada di Roma, mempersiapkan diri untuk konklaf yang akan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, sebagai tempat tradisional pemilihan paus.
Di bawah aturan yang tertuang dalam Konstitusi Apostolik, hanya kardinal yang berusia 80 tahun ke bawah yang berhak memilih dan dipilih sebagai paus. Dari 252 kardinal yang berasal dari 90 negara, sebanyak 135 kardinal memenuhi kriteria sebagai kardinal elektor, termasuk Ignatius Kardinal Suharyo dari Indonesia.
Sebagian besar kardinal elektor ini, yakni sekitar 110, dipilih oleh Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya yang berlangsung 12 tahun. Selain itu, terdapat enam kardinal yang dipilih pada masa Paus Yohanes Paulus II, dan 24 kardinal lainnya dipilih oleh Paus Benediktus XVI.
Dalam pemilihan paus nanti, seorang kardinal dapat terpilih sebagai paus jika memperoleh dua pertiga suara dari jumlah kardinal elektor yang hadir.
Proses pemilihan akan dilaksanakan melalui empat kali pemungutan suara setiap harinya: dua kali pada pagi hari dan dua kali pada siang hari.
Baca juga: Jelang Konklaf, Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus Pilih Mundur
Sejak kali pertama digelar pada 1492, konklaf dilaksanakan di Kapel Sistina. Sebelumnya, konklaf sempat diadakan di beberapa tempat lain seperti Viterbo di Italia dan Avignon di Perancis, serta di Roma, tetapi tidak di Kapel Sistina, melainkan di Kompleks Basilika Lateran.
Istilah "konklaf" sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu cum yang berarti "dengan" dan clave yang berarti "gembok". Secara harfiah menggambarkan para kardinal yang berada di ruang tertutup dan terkunci rapat, tanpa akses ke dunia luar, tanpa komunikasi, dan tanpa media.
Dengan dimulainya persiapan konklaf ini, perhatian dunia kini tertuju pada Vatikan untuk menyaksikan proses pemilihan paus pengganti Paus Fransiskus, yang meninggal pada 21 April 2025 dan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore.
Baca juga: Setelah Pemakaman Paus Fransiskus, Konklaf Menjadi Fokus Dunia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini