PATNA, KOMPAS.com - Ibu kota Negara Bagian Bihar di India, Patna, kembali diguncang oleh pembunuhan terhadap seorang gangster ternama, Chandan Mishra, pada Kamis (17/7/2025).
Mishra, yang dibebaskan bersyarat dengan alasan medis, ditembak mati oleh lima penyerang tak dikenal saat dirawat di Rumah Sakit Paras di Patna.
Kelompok penembak tersebut berhasil menerobos keamanan dan mencapai kamar nomor 209 di lantai dua rumah sakit, tempat Chandan Mishra dirawat.
Insiden mengerikan itu terekam kamera CCTV di mana kelompok penembak terlihat berjalan tanpa rasa takut, sebagaimana dilansir The Daily Jagran.
Setelah membunuh Chandan Mishra, mereka melarikan diri dengan mudah.
Baca juga: Remaja India 19 Tahun Lahiran di Bus, Lempar Bayi Keluar Jendela
Chandan Mishra, putra Mantu Mishra, adalah warga Desa Sonbarsa yang berada di bawah naungan Kantor Polisi Buxar.
Dia menjalani hukuman penjara seumur hidup atas kasus pembunuhan.
Beberapa kasus serius diajukan terhadapnya. Dahulu, masyarakat di distrik Buxar hidup di bawah teror Mishra.
Chandan Mishra juga disebut dalam kasus pembunuhan Rajendra Kesari, yang terjadi 14 tahun lalu di jalan utama Amla Toli, Buxar.
Pada 21 Agustus 2011, Rajendra Kesari, pemilik toko Bhojpur Chuna Bhandar, ditembak mati di siang bolong di jalan utama Buxar.
Baca juga: Pakar Duga Pilot Bunuh Diri dengan Jatuhkan Air India
Rajendra sedang membuka pintu tokonya ketika para penjahat menembaki dirinya.
Dalam kasus ini, keluarga Rajendra mengajukan gugatan terhadap Chandan Mishra, Omkarnath Singh alias Sheru Singh, Surendra Mishra alias Chhotu Mishra, polisi yang ditangguhkan Deenbandhu Singh, dan beberapa orang lainnya.
Insiden ini merupakan aksi besar pertama dalam kehidupan kriminal Chandan Mishra dan Sheru. Kasus ini menjadikan Chandan Mishra seorang gangster yang terkenal.
Omkarnath Singh alias Sheru Singh, terdakwa lain dalam kasus ini, dan Mishra pun menjadi terkenal karena aksi terornya.
Keduanya lantas melakukan beberapa kejahatan bersama. Mereka telah membunuh seorang pengusaha terkenal di Buxar atas tuduhan pemerasan.
Baca juga: Usai Inspeksi, Air India Simpulkan Sakelar Bahan Bakar Boeing 787 Aman