Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Rusia M 8,8 Diduga Bangunkan Gunung Api yang Tidur 560 Tahun

Kompas.com - 09/08/2025, 05:00 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

Sumber CNN

KAMCHATKA, KOMPAS.com - Gunung Krasheninnikov di Semenanjung Kamchatka, Rusia, meletus pada Minggu (3/8/2025) dan tercatat sebagai letusan pertama yang terkonfirmasi secara historis dalam 560 tahun terakhir.

Letusan ini diduga berkaitan dengan gempa bumi bermagnitudo 8,8 yang mengguncang wilayah tersebut pada Rabu (30/7/2025).

"Ini adalah letusan Gunung Krasheninnikov pertama yang terkonfirmasi secara historis dalam 600 tahun," ujar Olga Girina, Kepala Tim Respons Letusan Vulkanik Kamchatka, seperti dikutip kantor berita Pemerintah Rusia, RIA Novosti.

Baca juga: Bagaimana Jepang Antisipasi Tsunami Usai Gempa Rusia di Kamchatka?

Melansir CNN, Girina menyatakan bahwa letusan tersebut kemungkinan merupakan efek lanjutan dari gempa dahsyat yang melanda Kamchatka beberapa hari sebelumnya.

Gunung Krasheninnikov diketahui terakhir mengalirkan lava pada tahun 1463. Hal itu diungkap Girina melalui saluran Telegram milik Institut Vulkanologi dan Seismologi Rusia.

Cuplikan yang diambil dari video rilis pada 3 Agustus 2025 oleh Cagar Alam Negara Kronotsky menunjukkan gumpalan abu tebal yang menyembur dari gunung berapi Krasheninnikov di Rusia, yang meletus untuk pertama kalinya dalam 450 tahun. Letusan gunung berapi ini pada Minggu (3/8/2025) diduga terkait dengan gempa Rusia magnitudo 8,8 pada Rabu (30/7/2025). KRONOTSKY NATURE RESERVE via AFP Cuplikan yang diambil dari video rilis pada 3 Agustus 2025 oleh Cagar Alam Negara Kronotsky menunjukkan gumpalan abu tebal yang menyembur dari gunung berapi Krasheninnikov di Rusia, yang meletus untuk pertama kalinya dalam 450 tahun. Letusan gunung berapi ini pada Minggu (3/8/2025) diduga terkait dengan gempa Rusia magnitudo 8,8 pada Rabu (30/7/2025).
RIA Novosti dan para ilmuwan menyebutkan, aktivitas vulkanik Gunung Krasheninnikov muncul tak lama setelah gempa besar yang mengguncang Kamchatka.

Gempa Rusia ini disebut sebagai yang terkuat di wilayah itu dalam sejarah terbaru.

Dampak dari gempa juga menyebabkan sejumlah negara di wilayah Polinesia mengeluarkan peringatan tsunami, termasuk hingga ke wilayah Perancis dan Chile.

Baca juga: Mengapa Gempa Besar Rusia Tak Timbulkan Tsunami Dahsyat?

Sementara itu, Gunung Klyuchevskoy—paling aktif di Kamchatka—juga tercatat meletus pada hari yang sama dengan terjadinya gempa.

Letusan Gunung Krasheninnikov mengeluarkan awan abu yang membubung hingga ketinggian sekitar 6.000 meter. Gunung ini sendiri memiliki ketinggian 1.856 meter di atas permukaan laut.

"Awan abu telah bergerak ke arah timur, menuju Samudra Pasifik. Tidak ada daerah berpenduduk di sepanjang jalur itu," tulis Cabang Kamchatka dari Kementerian Layanan Darurat Rusia di Telegram.

Kementerian tersebut juga menyampaikan bahwa aktivitas Gunung Krasheninnikov kini diberi kode penerbangan oranye, yang berarti ada risiko tinggi terhadap lalu lintas penerbangan di kawasan itu.

Baca juga: Bagaimana Rusia Bikin Bangunan Tahan Gempa M 8,8?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau