Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa

Kompas.com - 30/08/2025, 13:00 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

Sumber AFP

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Batu meteorit Mars terbesar di Bumi seberat 25 kilogram, terjual dalam lelang di rumah lelang Sotheby’s, New York, dengan harga 5,3 juta dollar AS (sekitar Rp 86,4 miliar).

Namun, penjualan meteorit ini menimbulkan kontroversi, terutama terkait asal-usul dan kepemilikannya.

Meteorit tersebut ditemukan di wilayah gurun Sahara, Niger, pada November 2023. Penemuan batu berwarna oker dengan permukaan bergerigi itu memicu penyelidikan dari Pemerintah Niger.

Baca juga: Batu Mars Langka Terbesar di Bumi Terjual Rp 86,5 Miliar, Berat 24 Kg

Pihak berwenang mencurigai batu tersebut merupakan bagian dari jaringan perdagangan ilegal internasional.

“Batu ini tampaknya menunjukkan semua karakteristik perdagangan ilegal internasional,” demikian pernyataan Pemerintah Niger, seperti dikutip AFP, Rabu (13/8/2025).

Sebagai langkah pencegahan, pemerintah pada Jumat (8/8/2025) mengumumkan penangguhan ekspor batu mulia dan meteorit hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Bantahan dari Sotheby’s

Menanggapi tudingan tersebut, juru bicara Sotheby’s menyatakan bahwa meteorit diekspor dari Niger dan diangkut sesuai prosedur internasional.

“Meteorit ini diekspor dari Niger dan diangkut sesuai dengan semua prosedur internasional yang relevan,” ujarnya kepada AFP.

Sotheby’s juga menegaskan bahwa kasus ini sedang ditinjau lebih lanjut.

Dalam katalog lelang, lembaga tersebut menjelaskan bahwa batu meteorit ini telah menempuh jarak sekitar 140 juta mil melalui ruang angkasa sebelum akhirnya mendarat di Bumi.

Setelah ditemukan, batu ini sempat berpindah tangan ke seorang pedagang internasional, dipamerkan di Italia, dan kemudian dilelang di New York dengan nama NWA 16788.

Meski proses lelang berlangsung di lembaga resmi, sejumlah ilmuwan mempertanyakan keabsahan kepemilikan batu tersebut.

Paleontolog asal Amerika Serikat, Paul Sereno, yang lama bekerja sama dengan Pemerintah Niger, menilai batu itu keluar dari negara tersebut secara tidak sah.

“Semua pihak terlibat anonim. Mulai dari penemunya, pedagang, hingga pembelinya,” kata Sereno kepada AFP.

“Kalau seseorang menangkap meteorit saat masih meluncur di udara dengan sarung tangan bisbol, mungkin dia bisa mengklaimnya. Tapi ini mendarat di Niger. Jadi, batu itu milik Niger,” tegasnya.

Ahli meteorit lainnya juga menyoroti perbedaan aturan kepemilikan di berbagai negara. Di Amerika Serikat, misalnya, batu yang jatuh di tanah pribadi bisa menjadi milik pemilik lahan.

Baca juga: Di Pidato Pelantikan, Donald Trump Janji Ingin Tancapkan Bendera AS di Planet Mars

Ilustrasi Gurun.iStockphoto/Hadynyah Ilustrasi Gurun.
Namun, di Niger, hukum menetapkan bahwa mineral langka, termasuk meteorit, merupakan bagian dari warisan budaya nasional.

“Menurut kami, tidak ada keraguan bahwa meteorit harus termasuk dalam spesimen mineral langka,” ujar Matthieu Gounelle dari Museum Sejarah Alam Nasional Perancis dan ayahnya, Max Gounelle, yang juga profesor di Perancis.

Nilai ilmiah yang tak ternilai

Terlepas dari polemik hukum, para ilmuwan juga menekankan pentingnya nilai penelitian dari batu tersebut.

Meteorit NWA 16788 memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan batu Mars lain yang pernah tercatat, sehingga berpotensi membuka wawasan baru tentang sejarah geologi Planet Merah.

Seperti meteorit Mars lainnya, batu ini diyakini terlontar ke ruang angkasa akibat benturan asteroid di permukaan Mars jutaan tahun lalu.

“Ini adalah warisan alam. Dalam banyak hal, ini juga warisan dunia karena memberikan kita informasi tentang kosmos. Kita harus menghormatinya,” ujar Sereno.

“Bagi saya, ini bukan benda yang seharusnya dilelang dan kemudian menghilang ke tangan pribadi,” imbuhnya.

Baca juga: NASA Konfirmasi Adanya Sedimen Danau Kuno di Mars

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau