KOMPAS.com - Para ilmuwan telah menciptakan pengganti minyak sawit yang ramah lingkungan. Produk ini diperkirakan akan mulai dijual atau tersedia di pasaran pada akhir tahun 2025.
Temuan ini pun bisa menjadi cara untuk melindungi hutan dan mengurangi gas rumah kaca.
Minyak sawit dikenal sebagai produk yang bermasalah bagi lingkungan.
Produksi minyak-minyak ini membutuhkan lahan yang sama dengan hutan hujan, sehingga penggunaannya berkontribusi pada deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, emisi gas rumah kaca, dan pencemaran air dan udara di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
Tapi di sisi lain, kita menggunakan banyak minyak sawit dalam makanan dan kosmetik.
Bahkan, diperkirakan bahwa sekitar setengah dari semua produk kemasan di rak supermarket mengandung minyak sawit, yang bisa terdaftar dengan puluhan nama bahan yang berbeda, termasuk gliserin hingga asam stearat.
Baca juga: Perambahan Ilegal, 500 Hektare Lahan Mangrove di Aceh Dibuka untuk Sawit
Jadi, selama lebih dari satu dekade, para ilmuwan di University of Bath yang dipimpin oleh seorang insinyur kimia bernama Prof. Chris Chuck telah mencari alternatif penggantinya.
Sekarang, seperti dikutip dari Science Focus, Jumat (15/8/2025) mereka tampaknya telah menemukan solusi yang memungkinkan, yaitu sejenis ragi yang disebut Metschnikowia pulcherrima.
Ragi yang tumbuh di anggur ini secara alami mengandung sekitar 20 persen lemak.
Akan tetapi tim peneliti menggunakan proses yang disebut evolusi terarah untuk mendorong peningkatan persentase tersebut.
"Sekarang sekitar setengahnya adalah lemak murni dan kami berhasil membuatnya tumbuh jauh lebih cepat," kata Chuck.
Untuk memproduksi minyak ini, tidak dibutuhkan lahan yang luas atau peralatan yang rumit, hanya sebuah tangki besar.
Ragi tersebut diberi makan limbah makanan seperti limbah dari pabrik roti atau kentang yang telah diuraikan menjadi gula.
Setelah ragi tersebut tumbuh hingga mencapai kepadatan maksimum, sel-selnya akan pecah dan melepaskan minyak. Minyak ini kemudian disaring dengan cara yang sama seperti penyaringan minyak makan lainnya.
Baca juga: Kepala BRIN: Perlu Inovasi Benih Sawit Berbasis Genomik, Industri Harus Terlibat
Setelah itu, setengah bagian dari ragi yang tidak mengandung minyak dapat diubah menjadi bahan makanan lain, seperti emulsifier alami dan beta-glukan, yaitu serat yang menyehatkan jantung dan biasanya ditemukan pada gandum.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya