KOMPAS.com – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sekaligus meluncurkan kick-off program Aglomerasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan bersama Pemerintah Daerah dan pelaku swasta, Rabu (20/8/2025).
Langkah tersebut menjadi tonggak penting sinergi multipihak dalam menghadirkan solusi terintegrasi untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di wilayah aglomerasi.
Kegiatan penandatanganan MoU tersebut menggabungkan potensi sumber daya pemerintah daerah, pelaku swasta, serta BP Taskin.
Kolaborasi strategis ini ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan program, infrastruktur, dan sumber daya lainnya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak kemiskinan.
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko mengatakan, pengentasan kemiskinan membutuhkan pendekatan holistik dan sinergis.
Baca juga: Menko Muhaimin: Sekolah Rakyat Solusi Atasi Kemiskinan Struktural
“Kami percaya, dengan dukungan pemerintah daerah dan sektor swasta, program ini dapat mempercepat proses transformasi sosial ekonomi secara signifikan,” ujar Budiman dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (24/8/2025).
Budiman menambahkan, penandatanganan MoU tersebut merupakan langkah konkret menuju pengentasan kemiskinan struktural melalui pemberdayaan ekonomi lokal.
“Kami percaya, koperasi sebagai model ekonomi kerakyatan dapat menjadi katalisator transformasi sektor pertanian dan energi secara berkelanjutan,” kata Budiman.
Dalam kolaborasi tersebut, BP Taskin berperan sebagai fasilitator, pengawas, sekaligus integrator nasional.
Lembaga ini juga menyusun Rencana Induk Pengentasan Kemiskinan 2025–2029 dengan target menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen dan kemiskinan relatif menjadi 4,5–5 persen pada 2029.
Baca juga: Saat Mantan Presiden Meksiko AMLO Sukses Keluarkan 13,4 Juta Warga dari Kemiskinan...
Program Aglomerasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan mencakup pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pengembangan akses layanan sosial dasar.
Selain itu, program juga menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi serta dampak nyata di masyarakat.
Sektor swasta pun menunjukkan antusiasme besar. Mereka berkomitmen memberikan dukungan berupa akses pembiayaan, peluang pasar, hingga sumber daya lain yang diperlukan dalam mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
Tidak hanya itu, kerja sama yang terjalin juga mencakup modernisasi sektor pertanian dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan ekonomi lokal berbasis komunitas, program ini mengusung skema semi closed-loop supply chain (SCLSC).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya