Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napindo Siapkan Perayaan 25 Tahun Indo Water, Fokus pada Teknologi Ramah Lingkungan

Kompas.com - 01/09/2025, 20:45 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Pameran internasional Indo Water yang selama lebih dari dua dekade menjadi wadah inovasi di bidang pengelolaan air dan lingkungan, bersiap merayakan usia ke-25 tahun pada 2026.

PT Napindo Media Ashatama (Napindo) selaku penyelenggara menegaskan bahwa momentum seperempat abad ini akan difokuskan pada penguatan teknologi ramah lingkungan yang relevan dengan tantangan keberlanjutan saat ini.

Sebelumnya, Indo Water 2025 yang digelar bersama Indo Waste & Recycling, Indo Renergy & Electric, serta Indonesia International Smart City (IISMEX) Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, mulai Rabu (13/8/2025) hingga Jumat (15/8/2025), mencatat pencapaian membanggakan.

Baca juga: 42 KabupatenKota Sabet Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Sebanyak 620 peserta dari 26 negara menghadirkan solusi inovatif, mulai dari pengelolaan air bersih, energi terbarukan, hingga sistem kota pintar berkelanjutan. Jumlah pengunjung pun mencapai 16.026 orang, melampaui target 15.000.

“Capaian ini menunjukkan Indo Water telah menjadi platform utama bagi industri teknologi berkelanjutan di Asia Tenggara. Partisipasi internasional membuktikan pengakuan dunia terhadap konsistensi pameran yang kami hadirkan,” ujar Assistant Project Director Napindo Lisa Rusli dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (1/9/2025).

Keberhasilan pameran tidak lepas dari dukungan pemerintah, lembaga, dan asosiasi. Tahun ini, Napindo berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Smart City, hingga Badan Informasi Geospasial (BIG).

Dukungan juga datang dari berbagai asosiasi, antara lain Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Indonesia Water Association (IdWA), APPAMSI, serta Greeneration Foundation.

Kolaborasi tersebut memperkaya diskusi lintas sektor mengenai pengelolaan sumber daya air, solusi daur ulang limbah, serta transisi energi bersih.

Berbagai inovasi yang ditampilkan diharapkan memberi jawaban nyata atas kebutuhan kota-kota di Indonesia dalam menghadapi tekanan perubahan iklim dan urbanisasi.

Tonggak seperempat abad Indo Water

Dengan tema “25 Years of Excellence”, Indo Water 2026 akan menjadi tonggak bersejarah perjalanan pameran sejak pertama kali hadir pada 2001. Napindo menargetkan edisi mendatang tidak hanya menghadirkan teknologi air mutakhir, tetapi juga memperkuat ekosistem inovasi yang ramah lingkungan.

Sebanyak 620 peserta dari 26 negara menghadirkan solusi inovatif, mulai dari pengelolaan air bersih, energi terbarukan, hingga sistem kota pintar berkelanjutan. Jumlah pengunjung pun mencapai 16.026 orang di gelaran Indo Water 2025.Dok Napindo Sebanyak 620 peserta dari 26 negara menghadirkan solusi inovatif, mulai dari pengelolaan air bersih, energi terbarukan, hingga sistem kota pintar berkelanjutan. Jumlah pengunjung pun mencapai 16.026 orang di gelaran Indo Water 2025.

“Tahun 2026 akan menjadi momentum refleksi sekaligus langkah maju. Kami ingin memastikan Indo Water tidak sekadar ajang pameran, melainkan ruang kolaborasi yang mampu mendorong solusi keberlanjutan,” jelas Lisa.

Baca juga: Pelestarian Sumber Air Jadi Kunci Hadirkan Air Bersih dan Sanitasi Layak bagi Masyarakat

Menariknya, Indo Water 2026 akan kembali digelar bersama Indo Security dan Indo Firex Expo & Forum, sehingga enam pameran besar bersatu dalam satu ekosistem. Dijadwalkan terselenggara pada 11–13 Agustus 2026 di JIExpo Kemayoran, ajang ini akan menampilkan solusi terintegrasi mencakup pengelolaan air dan limbah, energi terbarukan, kota pintar, hingga sistem keamanan dan mitigasi bencana.

“Penggabungan enam pameran ini akan memperkuat sinergi. Pengunjung dapat menemukan solusi inovatif untuk membangun infrastruktur yang aman, tangguh, dan berkelanjutan,” tambah Lisa.

Dengan pengalaman lebih dari 100 kali penyelenggaraan pameran, Napindo menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang dialog yang mempertemukan pemimpin industri, akademisi, pembuat kebijakan, dan pelaku usaha.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau