Dia menyebutkan, listrik dari PLN membawa dampak positif pada proses pembelajaran di kelas.
“Kami kini dapat memanfaatkan media elektronik untuk menyajikan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan," ujar Musa.
Pada kesempatan berbeda, Bupati Mamasa Welem Sambolangi mengapresiasi kerja keras PLN yang berhasil menghadirkan listrik untuk membuka kesempatan belajar lebih baik bagi anak-anak di wilayah 3T.
Baca juga: Peringati Hari Sungai Sedunia, PLN dan KLH Gelar Aksi Bersih di DAS Ciliwung
"Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PLN yang telah berhasil menghadirkan listrik ke sekolah-sekolah, khususnya di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau,” katanya.
Welem menegaskan, kehadiran listrik itu bukan hanya menerangi ruang belajar, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi program revitalisasi sekolah serta percepatan digitalisasi pembelajaran.
Dia menambahkan, dengan listrik yang andal, anak-anak kini bisa belajar dengan lebih nyaman.
Selain itu, para guru dapat menggunakan berbagai media digital untuk memperkaya metode mengajar dan sekolah memiliki kesempatan berkembang sejalan dengan kemajuan zaman.
"Walaupun dihadapkan dengan tantangan akses yang sangat berat, melistriki sekolah di daerah terpencil adalah sebuah mimpi lama yang akhirnya berhasil kita wujudkan,” kata Welem.
Ia meyakini, kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah akan terus membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca juga: Adopsi Energi Hijau, PLN Malang Ajak Pegawai hingga Pelanggan Pasang Panel Surya
Perjalanan menghadirkan listrik ke sekolah-sekolah di Mamasa bukanlah hal mudah. Demi mewujudkan mimpi tersebut, tim PLN menempuh perjalanan sejauh 331 kilometer (km) dari Kota Makassar ke Kabupaten Mamasa untuk memobilisasi material.
Perjalanan dilanjutkan dengan petugas harus menempuh medan berat sepanjang 18,9 km dari pusat Kabupaten Mamasa, melewati jalur berlumpur dan terjal.
Di beberapa titik, kendaraan tak bisa melintas sehingga petugas PLN bersama warga harus bergotong royong memikul panel surya seberat 100 kilogram (kg) dengan berjalan sejauh 9 km.
Namun, semua lelah terbayar tuntas saat lampu pertama menyala dan anak-anak bersorak menyambut terang yang mereka tunggu selama ini.
Hingga September 2025, sebanyak 1.500 unit SuperSUN telah terpasang di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar.
Kehadiran unit-unit SuperSUN itu membawa perubahan nyata bagi masyarakat, mulai dari tumbuhnya perekonomian lokal hingga hadirnya harapan baru.
Baca juga: PLN Bangun PLTS Terapung di Waduk Saguling, 24.000 Rumah Tangga Bakal Terlistriki
Selain itu, sebanyak 503 sekolah telah mendapatkan akses listrik guna membuka ruang bagi proses belajar yang lebih modern dan inklusif.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya