KOMPAS.com - PBB memprediksi adanya penurunan emisi global gas rumah kaca (GRK) sebesar 10 persen pada tahun 2035.
Ini merupakan penurunan pertama yang pernah diprediksi oleh PBB.
Namun, meski ada penurunan, laju ini jauh dari jalur yang dibutuhkan untuk mencapai target utama Perjanjian Paris, yaitu menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat C di atas tingkat pra-industri.
"Umat manusia kini jelas-jelas membelokkan kurva emisi ke bawah untuk pertama kalinya, meskipun masih belum cukup cepat," kata Simon Stiell, sekretaris eksekutif di Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).
"Kita masih memerlukan lebih banyak penurunan emisi," katanya lagi, seperti dikutip dari Phys, Rabu (29/10/2025).
Emisi karbon tidak lagi menjadi ancaman masa depan. Emisi tersebut sudah berdampak pada kehidupan dan ekonomi masyarakat saat ini.
Baca juga: IESR: SNDC Tak Hadirkan Terobosan, Cuma Perbarui Metode Hitung Emisi
Dampaknya bisa dilihat mulai dari kekeringan, badai, gelombang panas yang menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar setiap tahun.
COP30 yang diadakan di Brasil bulan depan pun punya tugas berat untuk menutup kesenjangan emisi agar dunia dapat kembali ke jalur yang aman yakni mencapai target penurunan 1,5 derajat C.
Prediksi penurunan emisi 10 persen yang dibuat PBB tersebut didasarkan pada janji-janji yang telah diajukan oleh negara-negara yang mewakili sekitar 80 persen emisi global.
Akan tetapi prediksi penurunan 10 persen tersebut jauh dari target yang sebenarnya dibutuhkan.
Para ilmuwan iklim mengatakan bahwa dunia memerlukan pengurangan emisi sebesar 60 persen pada 2035 untuk keamanan iklim.
Target tersebut diperlukan untuk menjaga pemanasan global agar tetap mendekati 1,5 derajat C pada akhir abad ini serta menghindari perubahan iklim yang dahsyat.
"Laporan tersebut memperlihatkan kesenjangan yang menakutkan antara apa yang dijanjikan pemerintah dan apa yang dibutuhkan untuk melindungi masyarakat dan planet ini," papar Melanie Robinson, direktur program global iklim, ekonomi, dan keuangan di World Resources Institute.
Robinson menambahkan meski ada gerakan menuju ekonomi hijau, diperlukan peningkatan kecepatan dan komitmen yang dramatis dan mendesak untuk menutup kesenjangan antara janji dan kebutuhan iklim.
UNFCCC juga merilis NDC Synthesis Report yang didasarkan pada rencana rinci negara-negara yang dikenal sebagai Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya