Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Material Proyek Turap Saluran Air Pangkas Badan Jalan Minangkabau

Kompas.com - 04/07/2025, 15:57 WIB
Muhammad Daffa Aldiansyah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan turap saluran air di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan, dikeluhkan warga. Sebab, sebagian bahan materialnya memakan badan jalan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Junjung Paulus mengatakan hal itu dikarenakan adanya peningkatan efisiensi.

"Guna meningkatkan efisiensi, maka material ditempatkan area dekat lokasi pekerjaan," ujar dia kepada Kompas.com saat dihubungi, Jumat (4/7/2025).

Baca juga: Proyek Turap Saluran Air di Jalan Minangkabau Dikeluhkan Warga

Namun, yang tadinya bahan material tersebut tidak dipasang pembatas oleh pihaknya, dan menyebabkan terganggunya pengendara, kini sudah dipasang.

"Namun demikian, sudah dipasangkan Pagar Proyek Daur Ulang (PPDU) untuk membatasi material agar tidak mengganggu para pengguna jalan," ucapnya.

Ia pun mengimbau agar para pengendara ini tetap berhati-hati ketika melintas proyek tersebut.

"Para pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati ketika melintasi Jalan Minangkabau, khususnya di sekitaran lokasi pekerjaan tersebut," imbuhnya.

Saat ini, progres pengerjaan turap batu kali di Jalan Minangkabau ini sudah hampir rampung.

"Progress pekerjaan saluran ini sudah mencapai 70 persen, dan ditargetkan akan selesai pada September 2025 mendatang," ujar dia.

Baca juga: Dinas SDA Jaksel Sebut Progres Proyek Turap di Jalan Minangkabau Sudah 70 Persen

Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan bahan material proyek ini sampai ke badan Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.

Tak hanya sampai ke badan jalan, video yang di posting di akun Instagram @ijoeel ini juga memperlihatkan bahan material seperti batu dan pasir proyek tersebut tidak diberikan pembatas barrier.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Megapolitan
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Megapolitan
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Megapolitan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Megapolitan
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Megapolitan
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Megapolitan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Megapolitan
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Megapolitan
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Megapolitan
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Megapolitan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Megapolitan
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Megapolitan
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Megapolitan
Kebakaran Foodcourt di Cipete Masuk Proses Pendinginan
Kebakaran Foodcourt di Cipete Masuk Proses Pendinginan
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau