Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Gorengan Tewas di Toilet Minimarket, Diduga Bunuh Diri

Kompas.com - 25/08/2025, 10:24 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Larissa Huda

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Seorang pedagang gorengan berinisial A ditemukan tewas di kamar mandi sebuah minimarket di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Kota Depok, pada Jumat (22/8/2025) sore.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh seorang saksi berinisial M. Saat hendak mengambil gorengan, M mencari keberadaan korban yang tak kunjung terlihat di gerobaknya.

Ia kemudian menanyakan hal itu kepada saksi lain berinisial R yang berada di dekat lokasi.

Tidak lama kemudian, M menemukan korban sudah tidak bernyawa di dalam kamar mandi dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Baru Dua Hari Jualan, Penjual Gorengan Ditemukan Tewas di Toilet Minimarket Depok

“Setelah terbuka (pintu kamar mandi), saksi langsung kaget melihat korban sudah tidak bernyawa,” kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi saat dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).

Berdasarkan keterangan saksi, korban masuk ke kamar mandi pada pukul 16.36 WIB dan berdiam diri selama 20 menit.

“Korban pada pukul 17.00 WIB sempat keluar dari kamar mandi untuk mengecek situasi sebelum ditemukan tewas,” ujar Made.

Peristiwa ini sontak menggegerkan warga sekitar. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi minimarket setelah kabar tersebut menyebar.

Seorang warga berinisial Zahra (24, bukan nama sebenarnya) menuturkan korban baru dua hari berjualan gorengan di lokasi tersebut.

“Yang saya tahu almarhum itu baru dua hari kerja di sana, karena memang tukang gorengan yang jualan suka berganti orangnya,” ujar Zahra kepada Kompas.com, Jumat malam.

Zahra menambahkan, ayahnya sempat melihat korban membeli tali di sebuah warung dekat lokasi sebelum kejadian. Namun, warga tidak menaruh curiga karena aktivitas korban sepanjang hari tampak normal.

Baca juga: Rumah Immanuel Ebenezer di Depok Sepi Sejak Ditetapkan Tersangka KPK

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau