JAKARTA, KOMPAS.com – Kampung Sinema di Kebon Melati, Jakarta Pusat, dikenal sebagai wadah kreatif warga RW 06 yang konsisten memproduksi film independen.
Namun, kiprah mereka tidak berhenti di dunia perfilman. Warga juga menyalurkan kreativitas lewat medium lain, salah satunya komik digital.
Ade Maulana, Ketua Produksi Kampung Sinema, mengatakan bahwa komunitasnya sempat menggarap komik di platform Webtoon dengan judul "ROJALI, Cerite Tanah Betawi".
Baca juga: Warga di Kebon Melati Ubah Program RW Jadi Kampung Sinema Penuh Kreasi
Meski belum berlanjut, karya tersebut menjadi bukti bahwa Kampung Sinema terus bereksperimen dengan berbagai bentuk ekspresi seni.
"(Komik) Di webtoon, tapi komik (sekatang belum kepegang lagi) kemarin karena kita mulai ini (memproduksi film lagi) ya jadi gak kepegang. Tapi Pak Wagub sih atensi untuk komik dilanjutin," kata Ade saat ditemui, Kamis.
Menurut Ade, eksplorasi ke dunia komik lahir dari semangat warga untuk memperluas jangkauan cerita.
Proses pengerjaan dilakukan secara mandiri, bahkan Ade turun tangan sebagai animator.
"(Animatornya) saya sendiri, jadi lebih ke seneng aja, hobi," ungkapnya.
Ade menambahkan, keterbatasan alat sempat menjadi kendala. Mereka baru bisa membeli perlengkapan setelah memenangkan hadiah dari kompetisi.
Baca juga: Film Perdana Kampung Sinema Terealisasi dari Patungan Warga dan Gadaian Gelang Bu RW
"Kita dapet hadiah dulu baru bisa beli alat-alatnya, kan mahal ya. Makanya kita dari hadiah itu ya kita kumpulin, hadiah kita beliin alat buat bikin komik," tambah dia.
Meski begitu, Ade mengaku bahwa produksi film tetap menjadi fokus utama Kampung Sinema.
Sejak berdiri, mereka sudah menghasilkan empat film, yaitu Kartu Bebas Lapar, Aku Plastik, Tekad, dan Yang Kita Tidak Tau. Semua film itu diputar di festival dan sebagian mendapat penghargaan.
“Kenapa ada nama Kampung Sinema itu? Karena awalnya kan kita produksi film. Kita produksi film, terus hasilnya bagus. Nah akhirnya, kita masukin film ini ke program kerja. Terus kita branding kita Kampung Sinema,” ujar Ade.
Selain film dan komik, Kampung Sinema juga mencoba membuat karya musik. Bahkan, soundtrack dari setiap film diproduksi sendiri oleh pengurus.
"Kita juga bikin lagu juga soundtrack-soundtrack film jadi film ini tuh ya soundtrack-nya kita bikin sendiri," ujar Ade.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini