Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Jakarta 2026 Naik Jadi Rp 95,35 Triliun, Pramono Fokus ke Layanan Dasar Warga

Kompas.com - 05/09/2025, 17:34 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung memaparkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 serta rencana perubahan bentuk badan hukum PAM JAYA dalam rapat paripurna bersama DPRD Jakarta, Jumat (5/9/2025).

Pramono menyebutkan, total rancangan APBD 2026 ditargetkan sebesar Rp 95,35 triliun. Angka ini meningkat 3,80 persen dibandingkan APBD 2025 yang tercatat Rp 91,86 triliun.

Baca juga: Langkah Pramono Atasi Polemik Plaza 2 Blok M: Putus Kontrak Koperasi, Gratiskan Sewa 2 Bulan

Pendapatan daerah diarahkan pada optimalisasi sektor pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, pendapatan asli daerah lainnya, serta pendapatan transfer.

Sementara itu, kebijakan belanja daerah difokuskan pada penyelesaian permasalahan kota dan implementasi sepuluh program kerja gubernur dan wakil gubernur.

Program tersebut meliputi pembangunan infrastruktur strategis (DSP/DKI Strategic Projects), peningkatan peringkat Jakarta di tingkat global melalui Global City Programs (GSP), serta penguatan peran Jakarta sebagai kota bisnis internasional.

“Kebijakan belanja daerah juga difokuskan pada alokasi anggaran untuk sektor-sektor yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat," ucap Pramono, dilansir dari Warta Kota Live, Jumat (5/9/2025).

Menurut dia, anggaran belanja itu termasuk urusan wajib pelayanan dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti pendidikan, kesehatan, dan penyediaan subsidi pangan melalui pengembangan urban farming.

Baca juga: Momen Pramono Sidak Distrik Blok M, Banyak Kios Tutup karena Harga Sewa Naik

Adapun kebijakan pembiayaan daerah diarahkan pada perluasan sumber pendanaan dan penerapan creative financing agar lebih inklusif, berkelanjutan, serta membuka peluang kontribusi dari berbagai pihak dalam pembangunan daerah.

Terkait Raperda perubahan bentuk badan hukum Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM JAYA menjadi Perseroan Daerah (Perseroda), Pramono menegaskan, langkah ini merupakan strategi untuk menerapkan skema pendanaan non-APBD.

Perubahan tersebut bertujuan meningkatkan kinerja, efektivitas, efisiensi, serta daya saing PAM JAYA.

“Dengan menjadi Perseroda, diharapkan PAM JAYA memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola sumber daya, menjalin kemitraan, serta menarik investasi dari berbagai sumber," ucap Pramono.

Menurut dia, fleksibilitas ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan investasi yang besar sekaligus mempercepat realisasi berbagai proyek strategis perusahaan,.

Pramono menekankan, perubahan badan hukum PAM JAYA juga bertujuan memastikan pemenuhan hak warga Jakarta atas akses air minum bersih dan aman, serta memperluas layanan air minum perpipaan di seluruh wilayah Jakarta hingga 2029.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pramono Ungkap APBD Jakarta 2026 Naik 3,8 Persen, Fokus Anggaran yang Sentuh Masyarakat.


Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Megapolitan
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Megapolitan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Megapolitan
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Megapolitan
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Megapolitan
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Megapolitan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Megapolitan
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Megapolitan
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Megapolitan
Kebakaran Foodcourt di Cipete Masuk Proses Pendinginan
Kebakaran Foodcourt di Cipete Masuk Proses Pendinginan
Megapolitan
Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta
Pramono Ungkap Alasan Ganti Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta
Megapolitan
Alasan Nama Halte Senen Sentral Diganti jadi Jaga Jakarta
Alasan Nama Halte Senen Sentral Diganti jadi Jaga Jakarta
Megapolitan
Tak Tahu Ada Kebakaran, Karyawan Foodcourt di Cipete Kaget Lihat Warung Habis Terbakar
Tak Tahu Ada Kebakaran, Karyawan Foodcourt di Cipete Kaget Lihat Warung Habis Terbakar
Megapolitan
Pria Diamuk Warga Usai Curi Dompet di Konter Pulsa Pademangan
Pria Diamuk Warga Usai Curi Dompet di Konter Pulsa Pademangan
Megapolitan
Pemilik Warung Kelontong Tidur, Pria di Cilincing Curi Uang Rp 1 Juta
Pemilik Warung Kelontong Tidur, Pria di Cilincing Curi Uang Rp 1 Juta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau