Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pustakawan RPTRA Rawa Binong Sedih Sering Hadapi Buku Hilang dan Rusak

Kompas.com - 17/09/2025, 23:31 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjadi pustakawan di RPTRA Mutiara Rawa Binong, Lubang Buaya, Jakarta Timur, bukan hanya soal merapikan rak dan mengatur koleksi buku.

Tiara, salah satu pustakawan di sana, menghadapi tantangan lain, yaitu menjaga agar buku tetap utuh dan kembali setelah dipinjam pengunjung.

Tiara mengaku sering menemukan buku hilang atau rusak, terutama dari rak yang diletakkan di luar ruang perpustakaan karena keterbatasan tempat.

Baca juga: Di Balik Rak Buku, Pustakawan RPTRA Jaktim Rangkap Tugas Demi Literasi Anak

Rak buku dari lemari bekas kulkas itu sengaja ditempatkan di luar agar anak-anak tetap bisa mengakses bacaan saat ada kegiatan di perpustakaan.

"Kami setiap tahun pasti ada aja buku hilang terutama buku yang dari rak buku yang berada di luar ruangan perpustakaan atau di lemari sekitar RPTRA," ujar Tiara, Rabu (17/9/2025).

Menurut dia, menaruh rak di luar memang memudahkan pengunjung, tetapi memiliki risiko.

"Nah itu resikonya rusak sama hilang. Soalnya kan kadang orang di luar tinggal masukin begitu kan," jelasnya.

Untuk menjaga kelangsungan koleksi, Tiara rutin mengajak warga sekitar dan perusahaan swasta berdonasi buku. Ia juga berkoordinasi dengan Suku Dinas Perpustakaan agar bantuan buku terus mengalir.

"Ya sudah, kami inisiatifnya dengan cara donasi buku dari warga sekitar dan mengajukan permintaan ke Suku Dinas Perpustakaan agar koleksinya tetap sama," ujarnya.

Selain itu, perpustakaan membuka layanan peminjaman buku untuk dibawa pulang. Masyarakat yang ingin meminjam cukup mengisi data diri melalui formulir digital.

Baca juga: Perjalanan Panjang Pustakawan Wien Muldian Mendirikan Ruang Komunitas Baca di Tebet

"Kami (minta) daftar anggota dengan mengisi data diri, untuk pendataan peminjam buku yang dibawa pulang untuk dibaca," jelas Tiara.

Meski begitu, beberapa buku ada yang rusak atau hilang saat dikembalikan.

"Kalau hilang sih ada beberapa ya. Kayak dia jujur gitu bilang, 'kak nggak ketemu bukunya,' sama rusak juga ada gitu, dia basah waktu itu," katanya.

Tiara menekankan, meskipun ada kehilangan atau kerusakan, ia tidak ingin memberatkan warga yang benar-benar kesulitan.

"Karena enggak mau memberatkan juga ya warga kan kasihan juga, kadang ada yang bener-bener enggak mampu sampai minjam (untuk ganti buku), cuman ya salahnya dia enggak dijaga ya, biar ada tanggung jawabnya aja, bisa diganti buku apa saja selain pelajaran," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Megapolitan
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Megapolitan
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Megapolitan
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Megapolitan
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Megapolitan
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Megapolitan
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
Megapolitan
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Megapolitan
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Megapolitan
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Megapolitan
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Megapolitan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Megapolitan
Pesan Onad untuk Istri: I Love You
Pesan Onad untuk Istri: I Love You
Megapolitan
Terjebak Macet Dua Jam, WN Korea Selatan Ngamuk ke Sopir Taksi Online di Jaksel
Terjebak Macet Dua Jam, WN Korea Selatan Ngamuk ke Sopir Taksi Online di Jaksel
Megapolitan
Perjuangan Sri, Temani Anaknya Cari Kerja di Job Fair Disabilitas
Perjuangan Sri, Temani Anaknya Cari Kerja di Job Fair Disabilitas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat