JAKARTA, KOMPAS.com – Menjadi pustakawan di RPTRA Mutiara Rawa Binong, Lubang Buaya, Jakarta Timur, bukan hanya soal merapikan rak dan mengatur koleksi buku.
Tiara, salah satu pustakawan di sana, menghadapi tantangan lain, yaitu menjaga agar buku tetap utuh dan kembali setelah dipinjam pengunjung.
Tiara mengaku sering menemukan buku hilang atau rusak, terutama dari rak yang diletakkan di luar ruang perpustakaan karena keterbatasan tempat.
Baca juga: Di Balik Rak Buku, Pustakawan RPTRA Jaktim Rangkap Tugas Demi Literasi Anak
Rak buku dari lemari bekas kulkas itu sengaja ditempatkan di luar agar anak-anak tetap bisa mengakses bacaan saat ada kegiatan di perpustakaan.
"Kami setiap tahun pasti ada aja buku hilang terutama buku yang dari rak buku yang berada di luar ruangan perpustakaan atau di lemari sekitar RPTRA," ujar Tiara, Rabu (17/9/2025).
Menurut dia, menaruh rak di luar memang memudahkan pengunjung, tetapi memiliki risiko.
"Nah itu resikonya rusak sama hilang. Soalnya kan kadang orang di luar tinggal masukin begitu kan," jelasnya.
Untuk menjaga kelangsungan koleksi, Tiara rutin mengajak warga sekitar dan perusahaan swasta berdonasi buku. Ia juga berkoordinasi dengan Suku Dinas Perpustakaan agar bantuan buku terus mengalir.
"Ya sudah, kami inisiatifnya dengan cara donasi buku dari warga sekitar dan mengajukan permintaan ke Suku Dinas Perpustakaan agar koleksinya tetap sama," ujarnya.
Selain itu, perpustakaan membuka layanan peminjaman buku untuk dibawa pulang. Masyarakat yang ingin meminjam cukup mengisi data diri melalui formulir digital.
Baca juga: Perjalanan Panjang Pustakawan Wien Muldian Mendirikan Ruang Komunitas Baca di Tebet
"Kami (minta) daftar anggota dengan mengisi data diri, untuk pendataan peminjam buku yang dibawa pulang untuk dibaca," jelas Tiara.
Meski begitu, beberapa buku ada yang rusak atau hilang saat dikembalikan.
"Kalau hilang sih ada beberapa ya. Kayak dia jujur gitu bilang, 'kak nggak ketemu bukunya,' sama rusak juga ada gitu, dia basah waktu itu," katanya.
Tiara menekankan, meskipun ada kehilangan atau kerusakan, ia tidak ingin memberatkan warga yang benar-benar kesulitan.
"Karena enggak mau memberatkan juga ya warga kan kasihan juga, kadang ada yang bener-bener enggak mampu sampai minjam (untuk ganti buku), cuman ya salahnya dia enggak dijaga ya, biar ada tanggung jawabnya aja, bisa diganti buku apa saja selain pelajaran," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang