Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tiara, Pustakawan RPTRA Rawa Binong yang Menghidupkan Perpustakaan Anak

Kompas.com - 18/09/2025, 11:01 WIB
Febryan Kevin Candra Kurniawan,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rak-rak buku di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mutiara Rawa Binong, Lubang Buaya, Jakarta Timur, kini memiliki koleksi yang beragam. Buku anak, novel, hingga bacaan remaja tersusun rapi dan jadi teman sehari-hari bagi warga sekitar.

Di balik perubahan itu, ada sosok Tiara, pustakawan yang sejak 2017 setia merawat dan menghidupkan perpustakaan kecil tersebut.

Bagi Tiara, menjadi pustakawan bukan hanya perkara mencari nafkah. Ia merasa terpanggil untuk menjaga agar buku tidak sekadar menjadi tumpukan kertas, melainkan jendela pengetahuan yang bisa diakses siapa saja.

Baca juga: Cerita Tiara, Pustakawan RPTRA Rawa Binong yang Hidupkan Perpustakaan lewat Donasi Buku

“Motivasi saya, di mana pun berada, ingin memajukan literasi dan perpustakaan. Buku itu kan benda mati, tanpa kita, buku enggak akan bisa hidup,” kata Tiara saat ditemui di RPTRA Mutiara Rawa Binong, Jakarta Timur, Rabu (18/9/2025).

Perjalanan Tiara dimulai ketika RPTRA Rawa Binong diresmikan pada Oktober 2017 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Djarot Saiful Hidayat. Saat itu, koleksi buku bisa dihitung dengan jari.

“Peresmian dan perekrutan pustakawan dilakukan bulan Oktober 2017, langsung oleh Pak Djarot,” ujar dia.

Melihat rak yang kosong, Tiara mengajak warga sekitar berdonasi. Dari inisiatif itu, terkumpul sekitar 100 buku pertama, menjadi titik awal lahirnya tradisi donasi buku setiap tahun.

“Kami inisiatif meminta donasi dari warga. Tahun 2017 terkumpul sekitar 100 buku dengan berbagai judul,” ucap dia.

Baca juga: Pustakawan RPTRA Rawa Binong Sedih Sering Hadapi Buku Hilang dan Rusak

Kini, koleksi buku di perpustakaan semakin beragam. Namun, Tiara tetap selektif agar anak-anak yang datang mendapat bacaan aman.

“Biasanya kami lebih banyak minta novel atau cerita anak. Kalau buku pelajaran enggak terlalu. Tapi semua buku tetap kami seleksi, kalau ada unsur pornografi langsung kami singkirkan,” kata dia.

Upaya itu membuahkan hasil. Pada 2021, perpustakaan kecil itu meraih juara dua sebagai perpustakaan terbaik di Jakarta.

“Saya ingin di mana pun berada, perpustakaan bisa maju. Tahun 2021 akhirnya menang, meski hanya juara dua karena koleksi bukunya belum seribu,” ujar Tiara.

Delapan tahun sudah Tiara mengabdi. Baginya, setiap buku adalah pintu menuju pengetahuan, dan setiap anak berhak mendapat kesempatan untuk membukanya.

Baca juga: Perjalanan Panjang Pustakawan Wien Muldian Mendirikan Ruang Komunitas Baca Di Tebet

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Megapolitan
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Megapolitan
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Megapolitan
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Megapolitan
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Megapolitan
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Megapolitan
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
Megapolitan
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Megapolitan
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Megapolitan
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Megapolitan
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Megapolitan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Megapolitan
Pesan Onad untuk Istri: I Love You
Pesan Onad untuk Istri: I Love You
Megapolitan
Terjebak Macet Dua Jam, WN Korea Selatan Ngamuk ke Sopir Taksi Online di Jaksel
Terjebak Macet Dua Jam, WN Korea Selatan Ngamuk ke Sopir Taksi Online di Jaksel
Megapolitan
Perjuangan Sri, Temani Anaknya Cari Kerja di Job Fair Disabilitas
Perjuangan Sri, Temani Anaknya Cari Kerja di Job Fair Disabilitas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat