Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu Thrifting Dukung Produk Lokal, tapi Khawatir Kualitasnya Tak Sebaik Impor Bekas

Kompas.com - 27/10/2025, 13:50 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pemerintah memperketat impor pakaian bekas ilegal atau balpres menuai beragam tanggapan dari para pemburu thrifting di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Sebagian pembeli mendukung langkah tersebut sebagai upaya memberdayakan produk lokal.

Namun, mereka khawatir barang pengganti nantinya tidak mampu menandingi harga murah dan kualitas tinggi pakaian impor bekas yang selama ini menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Eda (33), salah satu pengunjung Pasar Senen yang rutin datang setiap bulan untuk membeli pakaian kerja dan baju anak, menilai kebijakan pemerintah sebaiknya tidak membuat harga pakaian melambung.

Baca juga: Harga dan Kualitas, Alasan Pemburu Thrifting di Pasar Senen Lebih Suka Barang Impor

“Kalau bisa, bagus sih kalau produk lokal diberdayakan. Tapi jujur aja, harga barang impor bekas itu masih lebih terjangkau buat masyarakat kecil,” ujar Eda saat ditemui Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Menurut dia, banyak warga seperti dirinya yang datang ke Pasar Senen untuk tetap bisa berganti pakaian tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

“Kalau beli baru kan bisa Rp 200.000 ke atas. Di sini Rp 50.000 sudah dapat baju bagus, bahan tebal, dan tahan lama,” tambahnya.

Pandangan serupa disampaikan Kris (29), pembeli asal Bekasi. Ia tidak menolak jika Pasar Senen nantinya diisi dengan produk lokal, asalkan kualitas dan harga masih bisa bersaing.

“Kalau bisa diganti barang lokal enggak apa-apa, asal kualitasnya bagus dan harganya masih masuk akal,” ujar Kris.

Namun, ia khawatir jika harga pakaian lokal justru lebih mahal, pembeli akan beralih ke tempat lain.

“Kalau nanti harga malah lebih mahal, bisa-bisa Pasar Senen malah kayak Tanah Abang sepi, karena orang cari yang murah tapi bagus,” katanya.

Baca juga: Nasib Pedagang Thrifting Pasar Senen di Ujung Tanduk

Kris menilai, keberadaan produk impor bekas justru membantu masyarakat berpenghasilan pas-pasan tetap bisa tampil layak.

“Enggak semua orang mampu beli baju baru tiap bulan. Tapi kalau thrifting, bisa dapet banyak dan tetap kelihatan rapi,” ujarnya.

Pemerintah dukung kemandirian pedagang

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang akan memperketat pengawasan impor pakaian bekas ilegal.

Menurut Pramono, kebijakan ini penting untuk melindungi pelaku usaha kecil di Jakarta agar tidak terus bergantung pada penjualan produk bekas impor.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Megapolitan
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Megapolitan
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Megapolitan
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Megapolitan
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Megapolitan
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Megapolitan
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
Megapolitan
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Megapolitan
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Megapolitan
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Megapolitan
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Sopir M02 Cuma Dapat Rp 5.000 Sekali Narik: Saingan Kami JakLingko JAK41 yang Gratis
Megapolitan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Pengendara Keluhkan Parkir Liar di Depan PN Jakarta Utara, Ganggu Akses Jalan
Megapolitan
Pesan Onad untuk Istri: I Love You
Pesan Onad untuk Istri: I Love You
Megapolitan
Terjebak Macet Dua Jam, WN Korea Selatan Ngamuk ke Sopir Taksi Online di Jaksel
Terjebak Macet Dua Jam, WN Korea Selatan Ngamuk ke Sopir Taksi Online di Jaksel
Megapolitan
Perjuangan Sri, Temani Anaknya Cari Kerja di Job Fair Disabilitas
Perjuangan Sri, Temani Anaknya Cari Kerja di Job Fair Disabilitas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat