Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak PHK di Awal Tahun, Pengangguran di RI Tembus 7,28 Juta

Kompas.com - 06/05/2025, 14:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah pengangguran di Indonesia 2025. Angka pengangguran naik 1,11 persen secara tahunan pada Ferbruari 2025.

Bila dirinci, jumlah pengangguran di Indonesia saat ini sudah mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, sehingga ada kenaikan sebanyak 83.450 orang dibandingkan jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan pada Februari 2024.

Jumlah pengangguran tersebut merupakan 4,76 persen dari total jumlah angkatan kerja di pasar tenaga kerja Indonesia yang sebanyak 153,05 juta orang.

"Sebanyak 7,28 juta orang atau 4,76 persen dari total angkatan kerja pada Februari 2025 merupakan pengangguran (pengangguran naik)," beber Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dikutip pada Senin (5/5/2025).

Selain jumlah pengganguran di Indonesia 2025 yang bertambah, menurut data BPS, jumlah angkatan kerja juga naik seiring dengan bertambahnya lulusan sekolah yang siap kerja.

Total ada penambahan 3,67 juta angkatan kerja baru dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Tambahan angkatan kerja juga berasal dari ibu rumah tangga yang ingin kembali bekerja.

Baca juga: Angka Pengangguran RI Naik, Pengusaha: PHK Persoalan yang Kompleks

Ramalan naiknya jumlah pengangguran Indonesia juga sudah diramalkan Dana Moneter Internasional (IMF). Dalam laporan yang dirilis bulan April lalu, lembaga keuangan global ini memperkirakan tingkat pengangguran naik.

Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025 yang dirilis bulan lalu, IMF memproyeksikan angka pengangguran di Indonesia mencapai 5,0 persen pada tahun 2025, naik dari 4,9 persen pada tahun sebelumnya. Pada 2026, angka ini diperkirakan kembali naik menjadi 5,1 persen.

Selain ramalan tingkat pengangguran naik, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 4,7 persen pada 2025 dan 2026.

Angka ini turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,1 persen yang tercantum dalam laporan edisi Januari 2025.

Penyebab pengangguran

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Apindo Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam menyatakan bahwa persoalan PHK adalah persoalan yang kompleks dan bersifat terstruktur.

Sebab, persoalan PHK melibatkan isu perekonomian yang sudah menunjukkan gejolak sejak tahun 2019.

Baca juga: Pengangguran RI 7,28 Juta Orang, Menaker: Setahu Saya Turun...

“Dan ini bukan masalah baru karena ada persoalan-persoalan perekonomian juga. Jadi PHK ini masalah yang kompleks,” ujarnya kepada media di Jakarta, baru-baru ini.

Bob bilang, persoalan PHK ini juga terkait dengan perang dagang China serta perang Ukraina dan Rusia. Lebih lanjut, Bob mengatakan bahwa bukan hanya Indonesia saja yang mengalami polemik PHK, namun juga negara lain seperti Singapura.

Bob menyebutkan bahwa salah satu bank di Singapura berencana untuk mengurangi 45.000 tenaga kerja ke depannya lantaran adanya transformasi digital.

Halaman:


Terkini Lainnya
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau