JAKARTA, KOMPAS.com – Perum Bulog buka suara soal pemberitaan yang beredar mengenai kualitas beras Bulog.
Saat ini Bulog menguasai stok beras sebanyak 3,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen merupakan hasil pengadaan dalam negeri.
Adapun sisanya berasal dari pengadaan luar negeri yang dilaksanakan berdasarkan penugasan Pemerintah pada akhir tahun 2024.
Baca juga: Masih Ada Keluhan Beras SPHP Rusak, Dirut Bulog Beri Penjelasan
Seluruh stok beras yang dikelola Bulog dijaga secara ketat agar tetap memenuhi standar kualitas dan layak konsumsi.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Suyamto menjelaskan, dari total stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang saat ini dikuasai Bulog, yaitu 3,9 juta ton beras, terdapat beras yang mendapatkan prioritas untuk segera dilakukan langkah reproses.
"Reproses yaitu langkah yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan beras agar kualitas terjaga, dapat disalurkan dan layak untuk dikonsumsi. Jumlahnya kurang dari 0,1 persen dari total stok yang kami kelola saat ini," ujar Suyamto dalam siaran pers, Jumat (5/9/2025).
Suyamto menyatakan, dalam menjaga kualitas beras di gudang, Bulog memiliki prosedur pemeliharaan beras di gudang secara berkala dan memiliki mekanisme pengendalian mutu yang ketat melalui sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT).
Baca juga: Bulog Catat Rekor MURI Gerakan Pangan Murah Serentak di 4.337 Titik
Ini dilakukan dengan melakukan berbagai tindakan perawatan secara rutin, mulai dari spraying untuk pencegahan hama, fumigasi apabila terdapat indikasi serangan hama, hingga monitoring harian terhadap kondisi gudang dan lingkungan penyimpanan.
Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk memastikan kelayakan konsumsi. Semua langkah ini merupakan bentuk komitmen perseroan dalam memastikan stok beras yang dikelola tetap higienis, aman, dan bermutu.