Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri

Kompas.com - 08/09/2025, 12:08 WIB
Suparjo Ramalan ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Indonesia mulai melepaskan ketergantungan pada impor alat kesehatan.

Untuk pertama kalinya, ventilator dan mesin anestesi buatan dalam negeri resmi diproduksi PT Graha Teknomedika (GTM) bekerja sama dengan perusahaan multinasional asal China, Mindray Medical International Limited.

Langkah ini dipandang sebagai tonggak baru kemandirian industri alat kesehatan nasional. 

Baca juga: Kurangi Impor, Pemerintah Genjot Industri Alkes

ilustrasi ventilatorshutterstock ilustrasi ventilator

Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Lucia Rizka Andalucia, menyebut produksi ventilator dan mesin anestesi menandai capaian penting karena berhasil menghadirkan peralatan berteknologi tinggi, bukan sekadar produk sederhana.

“Jadi hari ini kita launching alat kesehatan yang diproduksi PT GTM, di mana dia bekerja sama dengan Mindray, itu satu perusahaan China, tapi dia uda multinational company, sudah banyak produksinya,” ujar Lucia Rizka saat ditemui di sela-sela peluncuran di gedung GTM, Depok, Jawa Barat, Senin (8/9/2025).

“Dan diproduksi itu mesin mesin anestesi dan ventilator. Peralatan yang teknologinya cukup tinggi untuk anestesi sehingga ini merupakan satu terobosan bagus,” paparnya.

Kehadiran produk tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional, sekaligus menekan angka impor alat kesehatan yang selama ini masih sangat tinggi.

Baca juga: Emiten Alkes OMED Bidik Ekspor Jarum Suntik ke AS

Saat ini Indonesia masih mengimpor 70 persen kebutuhan alat kesehatan, di mana negara pemasok terdiri dari Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, hingga China.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau