JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyebut arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto bertujuan membangkitkan kembali kejayaan Indonesia seperti pada era 1980-an.
Masa itu adalah periode ketika Indonesia mampu menunjukkan kemandirian industri dan teknologi yang membanggakan.
Indonesia sudah bisa membuat pesawat terbang, membangun galangan kapal, mengembangkan industri petrokimia, mendirikan pabrik pupuk, hingga meluncurkan satelit komunikasi Palapa B2.
Baca juga: Menko Zulhas: Tahun Depan Bensin Harus Dicampur Etanol 10 Persen
Semua capaian tersebut menjadi simbol kekuatan dan kemandirian bangsa Indonesia yang mampu berdiri di atas kemampuannya sendiri.
“Kita ingin agar Indonesia kuat seperti era awal 80-an, kita sudah bisa bikin pesawat terbang, kita sudah bisa bikin PT PAL, kita sudah bisa bikin petrokimia, kita sudah bisa bikin pabrik pupuk, kita sudah punya satelit Palapa B2, era 80-an,” ujar Zulhas saat gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (15/10/2025).
Semangat kemandirian mulai dihidupkan kembali melalui berbagai kebijakan besar yang digalakkan pemerintah.
Zulhas menyebut ada beberapa program utama Presiden Prabowo yang menjadi fondasi kebangkitan nasional, yakni hilirisasi, penguatan sumber daya manusia (SDM), serta swasembada pangan dan energi.
Hilirisasi menjadi strategi untuk membawa Indonesia keluar dari ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan beralih ke industri pengolahan yang menghasilkan nilai tambah tinggi.
Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Melalui Danantara, sumber daya alam Indonesia diharapkan dapat diolah secara maksimal di dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing, dan memperkuat struktur ekonomi nasional.
“Ada tiga program utama Bapak Presiden, minimal tiga, tentu banyak lagi yang lain, tapi dalam kesempatan ini saya akan jelaskan tiga. Yang pertama adalah hilirisasi, maka lahirlah Danantara,” paparnya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam Rapat Koordinasi di Graha Mandiri, Selasa (30/9/2025). Lalu, penguatan SDM melalui kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 82 juta penerima manfaat.
Zulhas menilai, program tersebut merupakan investasi besar untuk melahirkan generasi unggul di masa depan.
Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya kedaulatan pangan.
Pasalnya, bangsa yang kuat dan mandiri harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.