JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif buka suara terkait adanya kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal oleh produsen ban Michelin atau PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) di Cikarang, Jawa Barat.
Menurut Febri, Kementerian yang dikepalai oleh Agus Gumiwang Kartasasmita ini belum mengetahui kabar adanya penutupan pabrik ataupun pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dialami Michelin. Ia memastikan akan mengkonfirmasi hal tersebut.
"Kita belum dapat kabar kalau seandainya industri atau pabrik ban itu mengalami penutupan atau mengalami pengurangan karyawan," jelasnya saat ditemui di kantor Kemenperin pada Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Fokus Investasi ke AI, Amazon PHK 14.000 Karyawan
Ia mengatakan, permintaan dalam negeri untuk industri ban dan karet masih cukup baik, terutama dari sektor otomotif.
Namun, untuk pasar internasional, ia mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi terkininya.
Sebelumnya, kabar PHK perusahaan ban multinasional asal Prancis ini berasal dari Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh menurunnya permintaan terhadap produk ban Michelin, yang menurutnya juga terjadi dalam lingkup global.
Baca juga: Pizza Hut Bakal Tutup 68 Restoran di Inggris, 1.200 Pekerja Terancam PHK
Sekadar informasi, PT Multistrada Arah Sarana Tbk atau disingkat PT MASA Tbk (Perseroan) dahulu didirikan dengan nama PT Oroban Perkasa pada tanggal 20 Juni 1998 berdasarkan pada Akta Pendirian No. 63. Pada tanggal 9 Desember 1996.
Perseroan perdana menawarkan saham kepada masyarkat (go public) di 2004, dengan demikian sejak tanggal 22 Desember 2004 seluruh saham Perseroan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Setelah diakuisisi oleh Compagnie Générale des Etablissements Michelin pada tahun 2020 Perseroan sukses memproduksi merek ban dari Michelin, yaitu Uniroyal dan BFGoodrich. Kedua merek ban tersebut telah dipasarkan pada tahun 2020.
Baca juga: Usai BATA Stop Produksi Sepatu, Menaker Akan Monitor Potensi PHK
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang