JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah memulai langkah serius untuk meningkatkan produksi mandiri energi baru dan terbarukan (EBT) melalui bioetanol. Upaya ini diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional sekaligus membuka peluang pengembangan industri berbasis bahan baku lokal.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menyebut, saat ini ada lahan siap pakai seluas 240.000 hektar yang tersebar di 18 provinsi. Lahan ini dianggap potensial untuk pengembangan tanaman penghasil bahan baku bioetanol, seperti tebu dan sagu.
"Mencar-mencar ada di beberapa provinsi, sementara memang kita lagi ada lahan sekitar baru 240.000 hektar yang available," ujar Nusron dilansir Kontan.co.id, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Pemerintah Kaji Sagu Jadi Bahan Baku Etanol
Menurut Nusron, luasan lahan potensial ini bisa terus bertambah. Kementerian ATR/BPN tengah berupaya memetakan dan mencari lahan tambahan untuk mencapai target hingga 1 juta hektar.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyoroti dua wilayah paling potensial untuk pembangunan pabrik bioetanol, yakni Merauke di Papua dan Jawa Timur (Jatim). Kedua daerah ini memiliki pasokan bahan baku melimpah.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa kapasitas pengembangan pabrik etanol sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku.
"Yang paling potensial sekarang, yang ada sekarang itu kan yang paling banyak itu di Jawa Timur. Karena molasenya ada di sana," kata Putu saat ditemui di gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Rencana Bensin Dicampur 10 Persen Etanol, Menteri ESDM Bahlil: Ini Energi yang Bersih
Pemerintah juga meninjau pengembangan etanol berbasis sagu, yang banyak ditemukan di kawasan timur Indonesia. Wilayah seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera dinilai berpotensi menjadi sentra produksi baru.
"Kalau nanti kita berbasis umpamanya sagu, ini yang sedang dikaji dengan BRIN, kita coba ini kan, ya nanti di beberapa tempat, kayak umpamanya di Papua, Maluku, Sulawesi, sampai Kalimantan, sampai Sumatera ini bagus untuk etanol yang berbasis," ujarnya.
Selain itu, rencana pembangunan pabrik etanol milik PTPN III (Persero) di Jawa Timur mendapat perhatian dari Kemenperin. Putu menegaskan koordinasi lintas kementerian akan terus dilakukan agar pengembangan industri etanol berbasis tebu sejalan dengan program swasembada gula nasional.
Baca juga: Kemenperin Klaim Sagu dan Singkong Jadi Bahan Baku Etanol Paling Murah
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang