JAKARTA, KOMPAS.com-Penggunaan uang tunai di stasiun KRL menurun drastis setelah sistem pembayaran QRIS Tap diterapkan. PT KAI Commuter mencatat kini hanya 21 persen transaksi yang masih dilakukan secara tunai.
Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan, penurunan terjadi seiring meningkatnya penggunaan sistem pembayaran digital di seluruh stasiun commuterline.
"Sejak diberlakukan QRIS Tap ini, tingkat perputaran uang tunai di stasiun yang tadinya 57 persen, sekarang hanya tinggal 21 persen," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Menurut Asdo, pembayaran digital sudah menjadi bagian penting dalam layanan transportasi publik.
Namun penerapannya belum sepenuhnya mulus karena masih ada kendala literasi digital, terutama di wilayah penyangga Jakarta seperti Bogor, Rangkasbitung, dan Tenjo.
"Jadi kita jangan melihat hanya di Jakarta, tapi di Jakarta dan sekitarnya, terutama di daerah Bogor, kemudian daerah Rangkas, daerah Tenjo, ini masih banyak masyarakat yang belum mengenal sistem digital," katanya.
Untuk membantu penumpang beradaptasi, KAI Commuter menempatkan petugas di sejumlah stasiun.
Upaya ini semakin penting sejak penerapan QRIS Tap yang berbasis teknologi Near Field Communication (NFC).
Asdo menilai, tantangan baru muncul karena tidak semua penumpang memiliki ponsel dengan fitur NFC.
“Penumpang seperti pedagang, buruh, ini belum tentu gadgetnya support untuk QRIS ini. Nah ini yang merupakan tantangan baru bagi kami untuk terus mensosialisasikan bahwa ini fasilitas yang lebih memudahkan,” ujarnya.
Baca juga: QRIS Bisa Dipakai di China Akhir Tahun Ini dan Korsel pada Awal 2026
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Dicky Kartikoyono menambahkan, digitalisasi pembayaran di sektor transportasi menjadi bukti nyata peningkatan efisiensi dan transparansi layanan publik.
Menurut dia, wilayah Jakarta memiliki trafik hingga 800 juta perjalanan per tahun. Dengan volume sebesar itu, sistem digital mempercepat transaksi dan memperkuat integrasi antar moda.
"Dengan besarnya trafik seperti itu, QRIS jadi jawaban, karena sekarang yang tap in tap out itu cepat, 0,3 detik bisa masuk. Dan yang paling fundamental sebenarnya, kita tuh semuanya akhirnya bisa mengintegrasikan karena standarisasi," kata Dicky.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang