JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya memperkuat ekosistem perdagangan komoditas nasional mulai menunjukkan hasil.
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bersama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) menggelar lelang perdana kopi robusta sebanyak 20 ton pada 21 Oktober 2025.
Lelang yang berlangsung melalui sistem live bidding digital itu disebut menjadi langkah awal menuju integrasi pasar komoditas yang lebih transparan dan efisien.
Baca juga: Ketika Cita Rasa Indonesia Mendunia, Ini Cerita Dua Eksportir Kopi dan Kakao yang Tumbuh bersama LPE
Ilustrasi kopi, biji kopi.Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menyebut penyelenggaraan lelang perdana tersebut menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antar-BUMN dapat berjalan efektif.
“Melalui kolaborasi dengan KPBN, kami berupaya menghadirkan sistem perdagangan komoditas yang lebih transparan, terintegrasi, efisien, dan berdaya saing. Keberhasilan lelang perdana 20 ton kopi robusta ini menunjukkan bahwa ekosistem digital yang dibangun bersama dapat berjalan efektif dan efisien, terpercaya, dan memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha komoditas nasional,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).
KBI berperan sebagai lembaga kliring dan penjamin penyelesaian transaksi pada pasar lelang komoditas digital yang dijalankan KPBN.
Perusahaan memastikan setiap transaksi yang terjadi di sistem lelang berjalan aman, transparan, dan terselesaikan sesuai ketentuan.
Baca juga: Harga Kopi di AS Naik 21 Persen Imbas Tarif Trump, Konsumen Diprediksi Ubah Pola Konsumsi
Menurut Budi, ke depan KBI akan menghubungkan sistem resi gudang dengan pasar lelang, sehingga komoditas yang telah tersertifikasi mutu bisa langsung masuk ke sistem perdagangan digital.
“Kami ingin membangun konektivitas yang lebih erat antara sistem resi gudang dengan pasar lelang komoditas, sehingga warkat berisi komoditas yang disimpan di gudang dan telah lolos uji mutu bisa langsung terhubung dengan pasar lelang yang lebih luas,” katanya.