Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Emas untuk Pemula: Panduan yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 02/11/2025, 14:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti inflasi, pelemahan mata uang, hingga risiko geopolitik, emas kembali mencuri perhatian sebagai instrumen investasi yang relatif aman.

Bagi investor pemula di Indonesia, memahami seluk-beluk investasi emas menjadi langkah penting agar tidak salah langkah.

Artikel ini akan memberikan panduan informatif dan deskriptif untuk membantu Anda memulai investasi emas dengan bijak.

Baca juga: Mengapa Harga Emas Antam Naik dan Turun? Ini Penjelasannya

Ilustrasi emas batangan, harga emas. Harga emas Antam hari ini. Harga emas Antam hari ini di Pegadaian. Harga emas Pegadaian hari ini.DOK. Shutterstock. Ilustrasi emas batangan, harga emas. Harga emas Antam hari ini. Harga emas Antam hari ini di Pegadaian. Harga emas Pegadaian hari ini.

Mengapa emas jadi pilihan investasi yang menarik?

Ada beberapa alasan yang membuat emas layak dipertimbangkan oleh pemula, yakni sebagai berikut.

1. Lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian

Emas telah terbukti sebagai bentuk lindung nilai yang efektif terhadap inflasi dan ketidakstabilan mata uang.

Ini berarti bahwa, saat nilai tukar melemah, logam mulia sering menjadi alternatif yang dipakai masyarakat untuk menjaga daya beli.

2. Likuiditas dan kemudahan akses

Emas cenderung mudah dicairkan dalam berbagai situasi, tidak seperti properti atau investasi jangka panjang lainnya.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Simak Rinciannya

Di Indonesia, kini bahkan tersedia emas dalam bentuk digital, sehingga pemula bisa mulai dari nominal kecil. Sebagai contoh, platform digital memungkinkan pembelian emas mulai dari 0,1 gram.

3. Efek domino terhadap portofolio investasi

Tambahan emas ke portofolio investasi disebut dapat membantu meredam risiko dari aset lain yang lebih fluktuatif seperti saham atau obligasi.

Ilustrasi emas, emas batangan, logam mulia. Pemerintah menetapkan pembelian emas oleh bullion bank dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,25 persen mulai 1 Agustus 2025. PEXELS/MICHAEL STEINBERG Ilustrasi emas, emas batangan, logam mulia. Pemerintah menetapkan pembelian emas oleh bullion bank dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,25 persen mulai 1 Agustus 2025.

Jadi, meski bukan instrumen “cepat kaya”, emas cocok sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang.

Persiapan awal investasi emas: hal-hal yang harus dilakukan pemula

Sebelum mulai membeli emas, berikut langkah dan persiapan yang disarankan.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 1 November 2025: Galeri24 dan UBS Kompak Naik, Antam Belum Tersedia

1. Tentukan tujuan investasi

Sebelum membeli emas atau investasi emas, Anda perlu menentukan tujuan investasi secara jelas.

Tujuan investasi misalnya, untuk dana pendidikan anak, persiapan pensiun, atau dana darurat.

Tujuan ini akan memengaruhi jangka waktu, jumlah investasi, dan jenis emas yang dipilih.

2. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda

Investasi emas harus dilakukan dari “uang dingin” yang tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat.

Baca juga: Harga Emas Antam Awal November Turun Rp 15.000, Simak Rinciannya

Sebaliknya, jangan menggunakan uang utang untuk investasi emas.

Sebagai tips, mulai dari nominal kecil dahulu secara rutin, daripada membeli sekaligus jumlah besar dengan tekanan keuangan.

3. Pilih jenis emas yang tepat

Jenis-jenis emas yang umum di Indonesia adalah sebagai berikut.

  • Emas batangan atau logam mulia: kemurnian tinggi, disertai dengan sertifikat.
  • Emas digital atau tabungan emas: praktis, bisa dimulai dari jumlah kecil.
  • Perhiasan emas: kurang ideal sebagai investasi utama karena ongkos pembuatannya dan nilai jual kembali yang terpotong.

Negara penghasil emas terbesar di dunia.Shutterstock/VladKK Negara penghasil emas terbesar di dunia.

Baca juga: Kemarin Turun, Harga Emas Antam Hari Ini 31 Oktober 2025 Melonjak Rp 42.000 Per Gram

Pemula disarankan prioritaskan emas batangan atau emas digital, bukan perhiasan.

4. Beli dari tempat resmi dan terpercaya

Tempat pembelian sangat penting. Pastikan Anda membeli emas di tempat yang memiliki reputasi baik, seperti butik logam mulia resmi, bank, dan platform digital terdaftar.

Keaslian, yang dibuktikan dengan sertifikat dan kemurnian, serta transparansi sangat berpengaruh terhadap kemudahan jual kembali emas.

5. Pantau harga dan perhitungkan spread buyback

Harga emas memang cenderung naik dalam jangka panjang, namun dalam jangka pendek bisa fluktuatif.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 31 Oktober 2025: Galeri24 dan UBS Turun hingga Rp 13.000

Contoh, jika harga emas batangan produk tertentu adalah Rp 1.904.000 per gram, dengan buy back sebesar Rp 1.748.000 per gram.

Selisih tersebut, yaitu biaya transaksi atau spread, harus diperhitungkan sebelum Anda menjual kembali.

Strategi investasi emas untuk pemula

Setelah memahami dasar-dasar, berikut strategi yang dapat diterapkan.

1. Investasi berkala (Dollar-Cost Averaging)

Beli emas secara rutin dengan nominal tetap, misalnya Rp 500.000 tiap bulan, lebih aman dibanding mencoba menebak waktu “terbaik” untuk membeli emas.

Baca juga: Harga Emas Turun, Investor Disarankan Manfaatkan Momentum untuk Akumulasi

Strategi dollar-cost averaging atau beli bertahap dengan nominal tetap disarankan. Metode ini membantu mengurangi risiko pembelian saat harga sedang tinggi.

2. Jangka panjang lebih optimal

Ilustrasi emas batangan. Bank Indonesia menjual cadangan emas. PEXELS/JINGMING PAN Ilustrasi emas batangan. Bank Indonesia menjual cadangan emas.

Karena karakter emas adalah menjaga nilai, bukan meningkat sangat cepat seperti saham, maka disarankan untuk tujuan jangka menengah hingga panjang (5 sampai 10 tahun).

Jika tujuan hanya jangka pendek, maka potensi keuntungan bisa terbatas bahkan bisa rugi bila dijual dini.

3. Diversifikasi portofolio

Jangan letakkan seluruh dana investasi Anda hanya ke emas, meskipun emas memiliki keunggulan. Diversifikasi tetap penting.

Baca juga: Harga Emas Dunia Kembali Berkilau Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Meski emas dianggap safe haven… namun tetap perlu melakukan diversifikasi guna menekan risiko.

Sebagai contoh, selain emas, alokasikan investasi ke reksa dana, obligasi, atau saham.

4. Pantau dan rekam transaksi Anda

Catat pembelian, tanggal, harga, berat, sertifikat, dan pantau perkembangan pasar.

Bila Anda membeli melalui aplikasi digital, pastikan aplikasi tersebut terpercaya dan jelas struktur biayanya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Lagi, Imbas The Fed dan Rapuhnya Kesepakatan Dagang AS-China

Hal-hal yang wajib diwaspadai

Tidak ada investasi tanpa risiko. Berikut beberapa kesalahan dan risiko yang sering dihadapi pemula.

1. Beli emas karena FOMO

Terburu-buru membeli emas saat harga naik karena takut ketinggalan, padahal belum memahami pasar.

Salah satu kesalahan umum adalah membeli di saat harga sedang tinggi karena terpengaruh euforia pasar alias FOMO.

2. Mengabaikan biaya penyimpanan atau sertifikat

Emas fisik memerlukan tempat aman. Jika tidak, biaya bisa jadi membebani Anda.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Lagi, Imbas The Fed dan Rapuhnya Kesepakatan Dagang AS-China

Ilustrasi emas batanganPIXABAY/OMAR HADAD Ilustrasi emas batangan

3. Menggunakan utang untuk membeli emas

Ini sangat tidak disarankan karena investasi emas bukan instrumen cepat yang bisa dilikuidasi tanpa kerugian bila dibutuhkan diburu waktu.

4. Menyepelekan risiko jangka pendek

Meskipun emas stabil dalam jangka panjang, dalam jangka pendek bisa saja nilai mengalami penurunan.

Ringkasan 10 langkah praktis investasi emas untuk pemula

Berikut 10 ringkasan langkah investasi emas untuk pemula.

  1. Tetapkan tujuan investasi emas (jangka pendek atau jangka panjang)
  2. Pastikan dana yang digunakan adalah “uang dingin”
  3. Pilih jenis emas: sebaiknya emas batangan atau emas digital, bukan perhiasan
  4. Beli di lembaga resmi dan terpercaya
  5. Perhatikan kemurnian (biasanya 24 karat) dan sertifikat
  6. Pantau harga dan perhitungkan selisih jual-beli (spread)
  7. Gunakan strategi beli berkala 
  8. Simpan emas fisik dengan aman (gunakan brankas atau safe deposit box)
  9. Jangan alokasikan seluruh portofolio ke emas, tetap diversifikasi
  10. Hindari utang untuk investasi dan jangan panik ketika harga emas fluktuatif

Baca juga: Dana Pensiun BCA Siap Masuk ETF Emas Setelah Aturan OJK Terbit

Kesimpulan

Bagi pemula yang ingin memulai investasi, pemahaman adalah kunci.

Instrumen emas menawarkan kemudahan dan stabilitas relatif, namun tetap membutuhkan persiapan, strategi, dan kesabaran.

Dengan menetapkan tujuan jelas, memilih jenis emas yang tepat, membeli di tempat terpercaya, dan menjalankan strategi yang disiplin, Anda bisa menjadikan emas sebagai bagian dari rencana keuangan yang matang.

Jangan lupa bahwa investasi yang terbaik adalah yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda sendiri.

Baca juga: Pasar Emas Melemah Usai Komentar Powell, Meski The Fed Turunkan Suku Bunga

Semoga panduan ini membantu Anda melangkah dengan lebih percaya diri dalam dunia investasi emas.

Catatan: Artikel ini bersifat informatif dan bukan nasihat keuangan individual. Disarankan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan sebelum pengambilan keputusan investasi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau