Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Didesak Berbenah agar Hasilkan Pemimpin Berkualitas

Kompas.com - 07/09/2025, 16:11 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mendesak partai politik (parpol) di Indonesia untuk berbenah. Desakan ini menyusul adanya tuntutan reformasi parpol melalui 17+8".

Jamiluddin mengatakan, parpol harus berbenah jika ingin menciptakan pemimpin yang berkualitas.

"Partai politik di Indonesia harus berbenah agar dapat menciptakan calon-calon pemimpin yang berintegritas dan berkualitas kapasitasnya," ujar Jamiluddin kepada Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: MKD Bakal Komunikasi ke Parpol, Tindak Lanjuti Sahroni hingga Eko Patrio yang Dinonaktifkan

Jamiluddin memaparkan, salah satu caranya adalah dengan membenahi sistem kaderisasi yang terstruktur dan berkelanjutan.

Tujuannya, kata dia, untuk menciptakan pemimpin yang berintegritas, berkapasitas, dan mengakar dengan konstituennya. Maka dari itu, sistem kaderisasi harus inklusif dan berkelanjutan.

"Inklusif maksudnya memberikan akses yang sama bagi semua anggota untuk mengikuti semua jenjang kaderisasi. Hal ini belum semua partai melakukannya. Masih ada partai yang melakukan kaderisasi yang tidak terstruktur, apalagi berkelanjutan," jelasnya.

Menurut Jamiluddin, jenjang kaderisasi perlu dilakukan agar setiap kader mengikuti tahapan dari bawah hingga level teratas.

Dengan begitu, tidak ada kader partai yang bisa loncat langsung ke level tinggi di dewan pimpinan pusat (DPP).

Dia meyakini hal itu dapat dicapai bila kaderisasi dilaksanakan secara berkala dan terukur.

"Berkala maksudnya, kaderisasi harus dilaksanakan secara periodik. Sedangkan terukur dimaksudkan adanya kesesuaian antara kurikulum yang diajarkan dan hasil (output) kader yang dihasilkan," ucap Jamiluddin.

"Semua itu dapat diwujudkan bila kaderisasi dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan begitu, sistem kaderisasi menjadi kegiatan rutin partai yang dirancang dengan metode tertentu," sambungnya.

Baca juga: Kala DPR Ambil 6 Tindakan dari Tuntutan 17+8 Rakyat demi Perbaiki Diri

Jamiluddin yakin jika sistem kaderisasi itu dilaksanakan oleh semua partai, maka tak ada lagi calon pemimpin bajakan, termasuk tidak ada lagi calon kutu loncat menjelang pileg atau pilkada.

Jamiluddin menegaskan, melalui kaderisasi yang inklusif dan berkelanjutan, diharapkan dapat menciptakan kader yang loyal kepada partai yang berbasis ideologi, serta berintegritas.

"Kalau semua partai melakukan hal yang sama, maka semua calon, baik untuk pileg maupun pilkada, akan memiliki integritas dan kapasitas. Dengan begitu, tidak ada lagi anggota legislatif, bupati, wali kota, atau gubernur yang integritas dan kapasitasnya diragukan," imbuh Jamiluddin.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketua Komisi II Tanggapi Yusril soal Artis Kalahkan Orang Berbakat di Pemilu
Ketua Komisi II Tanggapi Yusril soal Artis Kalahkan Orang Berbakat di Pemilu
Nasional
Gantikan Budi Arie, Menkop Ferry Dorong UU Sistem Perkoperasian Nasional
Gantikan Budi Arie, Menkop Ferry Dorong UU Sistem Perkoperasian Nasional
Nasional
Klaim Hotman Paris: Tak Ada Mark-up, Unsur Korupsi Kasus Chromebook Gugur
Klaim Hotman Paris: Tak Ada Mark-up, Unsur Korupsi Kasus Chromebook Gugur
Nasional
Usai Reshuffle, Kader Gerindra Ramai-ramai Merapat ke Rumah Prabowo di Kertanegara
Usai Reshuffle, Kader Gerindra Ramai-ramai Merapat ke Rumah Prabowo di Kertanegara
Nasional
Bahlil Usulkan Puteri Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo di Kursi Menpora
Bahlil Usulkan Puteri Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo di Kursi Menpora
Nasional
Jadi Wamen Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Punya Harta Rp 27,8 Miliar
Jadi Wamen Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Punya Harta Rp 27,8 Miliar
Nasional
Menkeu Deg-degan Diminta Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Berat Banget
Menkeu Deg-degan Diminta Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Berat Banget
Nasional
IHSG Terkoreksi, Menkeu Purbaya: Saya 15 Tahun Lebih di Pasar, Tahu Perbaiki Ekonomi
IHSG Terkoreksi, Menkeu Purbaya: Saya 15 Tahun Lebih di Pasar, Tahu Perbaiki Ekonomi
Nasional
Prabowo Reshuffle 5 Menteri, PAN: Masyarakat Ingin Ada Perubahan
Prabowo Reshuffle 5 Menteri, PAN: Masyarakat Ingin Ada Perubahan
Nasional
Kemhan Tepis Darurat Militer: Tak Betul TNI Ingin Ambil Alih Peran Polisi
Kemhan Tepis Darurat Militer: Tak Betul TNI Ingin Ambil Alih Peran Polisi
Nasional
Jadi Menteri Koperasi, Ferry Juliantono Punya Harta Rp 52 Miliar
Jadi Menteri Koperasi, Ferry Juliantono Punya Harta Rp 52 Miliar
Nasional
Soal Menteri Main Domino, Anggota DPR: Nanti Dibilang Berjudi
Soal Menteri Main Domino, Anggota DPR: Nanti Dibilang Berjudi
Nasional
Purbaya Sempat Tak Percaya Ditunjuk Gantikan Sri Mulyani: Saya Pikir Ditipu
Purbaya Sempat Tak Percaya Ditunjuk Gantikan Sri Mulyani: Saya Pikir Ditipu
Nasional
Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Punya Harta Rp 17,9 Miliar
Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Punya Harta Rp 17,9 Miliar
Nasional
Sri Mulyani Kena 'Reshuffle', Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Sri Mulyani Kena "Reshuffle", Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau