SOLO, KOMPAS.com - Oli pada sistem pelumasan mobil faktanya bisa menguap, sehingga volumenya akan berkurang seiring pemakaian. Namun, bila ini terjadi terlalu cepat, maka bisa jadi ada yang salah.
Salah satu penyebab oli mesin cepat habis adalah kesalahan konsumen dalam memilih oli. Sementara itu, oli di pasaran ada banyak jenis spesifikasi baik dari segi kekentalan dan kualitas.
Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan panas merupakan salah satu kontaminan pelumas mesin.
Baca juga: Ini Bedanya Mobil Pakai Oli Mesin SAE 15W-40 dan 5W-30
“Panas akan membuat oli cepat menurun kualitas dan kuantitasnya, maka dari itu dibutuhkan pemilihan oli yang tepat,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Senin (27/10/2025).
Namun, yang perlu konsumen ketahui penyebab oli mesin cepat habis bukan karena faktor kekentalannya, namun kualitas oli tersebut.
“Banyak orang mengira oli kental lebih tahan panas, sementara yang encer cepat menguap, itu tidak benar, karena ketahanan oli terhadap panas ditentukan oleh kualitasnya, yakni base oil-nya,” ucap Brahma.
Baca juga: Penyebab Oli Mesin Diesel Cepat Hitam
Pertamina Lubricants luncurkan oli mesin terbaru Fastron Diesel 5W-30 di GIIAS 2025Kualitas oli bisa diketahui dengan memperhatikan API Service. Semakin tinggi kualitas, maka kemampuan oli dalam melindungi mesin semakin baik, begitu juga dalam menunjang performa mesin, seperti efisiensi BBM dan tenaga.
API Service pada oli itu penting, karena kode ini menunjukkan standar kualitas dan teknologi oli mesin yang diakui secara internasional.
Brahma mengatakan ketahanan oli mesin terhadap panas bisa dikontrol oleh jenis base oil tertentu seperti ester dan sejenisnya. Sedangkan kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan oli dalam melindungi mesin dalam rentah suhu tertentu.
Baca juga: Kenapa Mobil Jarang Dipakai Harus Tetap Rutin Mengganti Oli Mesin?
Ilustrasi kekentalan oli mesin “Bisa saja oli encer tapi tahan panas, karena kemampuan oli tergantung dari kandungan di dalamnya, bukan tingkat kekentalannya,” ucap Brahma.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel Spesialis Nissan - Honda Yogyakarta mengatakan, penyebab oli mesin cepat habis tak hanya soal salah pemilihan produk.
“Performa mesin yang menurun, sistem pendingin tak optimal, ring oli di piston yang tak mampu menyapu pelumas di dinding silinder juga dapat membuat oli cepat habis,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Daftar Harga Oli Mesin Mobil per Oktober 2025
Ilustrasi speedometer sebagai salah satu alat ukur GLB dan GLBBSelain itu, pemakaian beban berat seperti durasi lama, putaran mesin tinggi, kerap terjebak macet dan muatan berat akan membuat oli lebih cepat habis karena mesin cenderung bekerja pada suhu tinggi.
“Saran saya ganti oli mesin secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan, yakni tiap 5.000 Km atau 6 bulan sekali, untuk pemakaian ekstrem bisa ganti oli lebih cepat, menyesuaikan kebutuhan,” ucap Hardi.
Jadi, penyebab oli mesin pada mobil cepat habis bisa disebabkan salah memilih kualitas oli dan juga faktor performa mesin, pemakaian dan perawatan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang