JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2024, Aion ES sempat menjadi sorotan.
Sedan listrik dengan desain elegan dari GAC ini dibanderol dengan harga Rp 400 jutaan, pemesannya sudah bisa dilakukan sejak Juli 2024.
Namun, usai diperkenalkan Aion mengaku bahwa penerimaan sedan listriknya di dalam negeri belum mampu mencapai ekspektasi perusahaan.
Bahkan pengiriman atau suplai produk yang diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 ini belum bisa dipastikan.
Baca juga: Jejak Sejarah Suzuki: dari Mesin Tenun sampai Mobil Listrik
Lantas, bagaimana kelanjutan nasib Aion ES di Indonesia?
Andry Ciu, Chief Executive Officer (CEO) GAC Indonesia, yang memberi bocoran bahwa Aion ES belum ditinggalkan begitu saja. Hanya saja, arah fokusnya kini berbeda.
“Kita ada fokus beda buat ES. Saya nggak bisa sebut namanya, tapi ada customer yang sudah kita kirim mobilnya untuk mencoba mobil itu beberapa minggu,” kata Andry saat ditemui di Jakarta.
Andry Ciu, Chief Executive Officer (CEO) GAC Indonesia, memberi bocoran bahwa Aion ES belum ditinggalkan begitu saja. Hanya saja, arah fokusnya kini berbeda.
Aion ES di GIIAS 2024“Kita ada fokus beda buat ES. Saya enggak bisa sebut namanya, tapi ada customer yang sudah kita kirim mobilnya untuk mencoba mobil itu beberapa minggu,” kata Andry saat ditemui di Jakarta Utara, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, Aion ES saat ini sedang menjalani tahap uji coba dengan sejumlah pihak tertentu. Langkah ini bisa jadi sebagai bagian dari strategi baru GAC Indonesia untuk memperkuat posisi Aion di pasar yang lebih spesifik.
“Nanti fokusnya supaya mobil ES tetap hadir dengan fokus saya ke B2B,” kata dia.
Pernyataan tersebut memberi sinyal bahwa sedan listrik Aion ES kemungkinan besar tidak lagi dipasarkan secara luas untuk konsumen individu, melainkan akan diarahkan ke segmen business-to-business (B2B). Artinya, model ini bisa saja disiapkan untuk kebutuhan korporasi, operasional armada, atau layanan mobilitas lainnya.
Meski begitu, Andry belum mau menjelaskan lebih jauh seperti apa strategi GAC Indonesia dalam mengelola lini sedan listrik ini.
Aion ESDiketahui, Aion Indonesia secara resmi menjual ES dengan harga mulai Rp 415 juta. Dengannya, diharapkan produk tersebut mampu menggebrak pasar khususnya sedan yang kerap lesu.
Baca juga: Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta-Yogyakarta, mulai Rp 175.000
Namun sambutan masyarakat terhadap produk ini agaknya masih menemui hambatan yang besar. Berdasarkan data Gaikindo, pada periode Januari hingga Oktober 2024, total penjualan sedan secara keseluruhan tercatat mencapai 3.557 unit.
Jumlah itu merupakan bagian paling kecil dari total pasar mobil Indonesia yang mencapai 710.406 unit. Dengan angka tersebut, pangsa pasar sedan hanya kurang dari 1 persen, tepatnya 0,5 persen.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang