SOLO, KOMPAS.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo, Jawa Tengah, resmi dilantik pada Minggu (2/11/2025).
Pelantikan tersebut menandai kepemimpinan Astrid Widayani, yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.
Dalam sambutannya, Astrid menyebut pelantikan ini sebagai bentuk komitmen kolektif untuk membangun politik yang modern, inklusif, dan kontributif di Kota Solo.
“Hari ini merupakan komitmen bersama untuk membangun politik yang modern, inklusif, dan kontributif, demi menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat,” ujar Astrid dalam sambutannya.
Astrid menegaskan, kiprahnya di PSI sejalan dengan perannya sebagai Wakil Wali Kota Solo mendampingi Wali Kota Respati Ardi.
PSI, kata dia, akan berperan aktif dalam mengawal program-program Pemerintah Kota Surakarta.
“Kami mohon izin untuk terus mengawal program pemerintah kota. Amanah ini menjadi kehormatan sekaligus tanggung jawab besar, karena masyarakat Surakarta membutuhkan generasi politik baru yang berkomitmen terhadap tiga pilar utama: modern, inklusif, dan kontributif,” imbuhnya.
Pelantikan PSI Solo Diwarnai Seni dan Kreativitas Anak Muda
Pelantikan DPD PSI Solo juga diwarnai pertunjukan seni dan kreasi anak muda Solo.
Menurut Astrid, kegiatan itu menggambarkan DNA budaya yang kuat di Solo sekaligus semangat kaum muda dalam berpolitik.
“Hadirnya PSI di Surakarta membawa misi diferensial, yakni partai politik yang mengutamakan gagasan dan membuka ruang luas bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam politik,” katanya.
Ia menilai penurunan tersebut merupakan bukti sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan partai politik dalam menghadirkan kebijakan yang berdampak.
Tiga Pilar Politik PSI Solo
Lebih lanjut, Astrid menguraikan tiga pilar utama PSI dalam menjalankan politik di tingkat lokal:
Astrid juga menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan publik dan partai.
“Prinsip kami jelas, kepentingan publik selalu di atas kepentingan partai. Jika ada perbedaan pandangan antara kebijakan pemerintah dan posisi partai, dialog terbuka harus menjadi jalan keluar,” tegasnya.
Menutup pidatonya, Astrid menyerukan semangat kolaborasi lintas partai untuk mewujudkan Solo sebagai kota yang maju, adil, dan inklusif pada 2030.
“Kita harus beranjak dari politik identitas menuju politik integritas, dari populisme menuju profesionalisme. Mari bersama membangun demokrasi yang sehat dan berdaya bagi masyarakat,” tutupnya.
https://regional.kompas.com/read/2025/11/02/152245478/astrid-widayani-resmi-pimpin-psi-solo-usung-politik-modern-dan-inklusif