Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Bima Rusak Rumah Terduga Pembunuh Anggota Satpol PP

Kompas.com - 22/02/2023, 13:32 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Rumah terduga pelaku pembunuhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak oleh sejumlah warga dan keluarga korban.

Perusakan tersebut terjadi setelah korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis Puskesmas Monta, Senin (20/2/2023).

"Iya benar, rumah pelaku sudah dirusak oleh warga dan keluarga korban," kata Kapolsek Monta AKP Takim saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: 3 Pelaku Penganiayaan Anggota Satpol PP di Bima Menyerahkan Diri Usai Kabur ke Hutan

Takim mengatakan, warga merusak rumah pelaku dengan cara membobol tembok di setiap ruangan.

Selain itu, berugak di halaman rumah tersebut juga dirobohkan dan dibakar warga yang geram mengetahui tindakan pelaku.

Hal tersebut membuat istri dan anak pelaku terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya di wilayah setempat agar tidak menjadi sasaran kemarahan warga.

Baca juga: Anggota Satpol PP di Bima Tewas Dianiaya di Depan Istrinya, Pelaku Diduga Satu Keluarga

"Rumah tidak sampai dibakar, cuma dibobol temboknya saja. Cuma sekarang tidak bisa ditempati karena rusak parah," ujarnya.

Menurut dia, tiga orang terduga pelaku pembunuhan yakni IB, SU dan MA merupakan satu anggota keluarga. Mereka adalah bapak dan dua anaknya.

Para pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolres Bima untuk proses hukum lebih lanjut.

"Mereka sudah diamankan dan masih proses pemeriksaan. Belum ada yang ditetapkan tersangka," jelasnya.

Sebelumnya, anggota Satpol PP bernama Jakaria (55) dianiaya hingga tewas oleh pria berinisial IB bersama dua orang anaknya, yakni SU dan MA.

Penganiayaan itu terjadi di area perkebunan warga So Woko, Desa Tolouwi, pada Senin (20/2/2023) sekitar pukul 12.00 Wita.

Baca juga: Warga 2 Kelurahan di Bima Bentrok, 1 Polisi Terluka, Rumah Warga Rusak

Korban dianiaya secara bergiliran menggunakan senjata tajam di depan istrinya.

"Keterangan istri korban insiden itu berkaitan dengan masalah tanah dan pohon mangga di So Woko," kata Takim saat dikonfirmasi, Senin.

Takim menjelaskan, kejadian itu bermula saat korban dan istrinya pergi ke kebun yang berada di So Woko.

Pada area perkebunan tersebut terdapat sebuah pohon mangga yang ditebang oleh Jakaria.

Keberatan atas tindakan Jakaria, IB bersama dua orang anaknya yakni SU dan MA kemudian datang menemui korban.

Mereka mengamuk dan tanpa pikir panjang langsung menganiaya korban secara bergiliran.

"Istrinya yang melihat kejadian itu kemudian lari ketakutan dan meminta bantuan warga," kata Takim.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau