Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Makan Telat, PB PON Aceh Sebut Perbedaan Waktu Sarapan Ikut Berpengaruh

Kompas.com - 12/09/2024, 22:48 WIB
Zuhri Noviandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tengah menjadi sorotan terkait konsumsi hingga fasilitas venue.

Khususnya di Aceh, konsumsi dipersoalkan karena ketepatan waktu dan kondisi makanan yang dinilai tidak sesuai dengan kontrak Rp 50.900.

Ketua Bidang Konsumsi PB PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan mengatakan, ada beberapa faktor penyebab. Mulai dari faktor komunikasi Liaison Officer (LO) dengan penyedia makanan hingga jam makan atlet.

Baca juga: BPKP Aceh Turunkan Tim Awasi Pengadaan Konsumsi Atlet PON

Ia mencontohkan, kebanyakan atlet dari luar daerah sudah terbiasa makan sekitar pukul 05.00 WIB atau 06.00 WIB.

Apalagi dengan daerah Indonesia timur selisih waktu sekitar dua jam. Sementara di Aceh, rentang waktu tersebut masih Subuh.

"Saya pikir ini juga menjadi kendala bagi kita, dan pada jam-jam pagi itu LO kita banyak yang belum hadir. Karena memang ada LO kita yang menunaikan salat Subuh dulu jadi belum hadir di hotel," katanya dalam konferensi pers di media center PON Wilayah Aceh, Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Ini yang Bikin Konsumsi Atlet PON Terlambat bahkan Ada Makanan Basi

Sementara penyedia makanan, baru mulai memasak pukul 03.00 WIB. Perbedaan waktu ini ikut berpengaruh. Di sisi lain, penyedia makanan terlambat, terutama pada jam-jam sibuk.

"Itu akan sangat berpengaruh dengan waktu pengantaran, terutama di siang hari," ucapnya.

Diaz mengakui jika keluhan soal keterlambatan konsumsi ini sudah menjadi sorotan. Bahkan, keterlambatan paling fatal terjadi pada 7-8 September 2024.

"Saat puncak-puncaknya para atlet datang ke Aceh untuk mengikuti perhelatan PON XXI Aceh-Sumut," pungkasnya. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau