SEMARANG, KOMPAS.com - Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, melakukan pengecekan lokasi bencana longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Dalam kunjungannya pada Rabu (22/1/2025), Nana memastikan bahwa penanganan dan pencarian orang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
Hingga pukul 14.30 WIB, bencana longsor tersebut telah menelan 20 korban jiwa, sementara sejumlah orang masih dinyatakan hilang.
"Saya bersama Forkopimda Jateng dan Kabupaten Pekalongan mengucapkan turut berbelasungkawa, berdukacita atas terjadinya bencana longsor yang mengakibatkan korban meninggal," kata Nana.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa pada pukul 15.30 WIB, satu orang yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan kembali, karena ternyata telah pulang ke rumah keluarganya.
Dengan demikian, saat ini masih terdapat 7 orang yang dinyatakan hilang.
Baca juga: Kepala Dusun di Banyuasin Tewas Ditikam Residivis yang Baru 3 Hari Keluar Penjara
"Korban luka-luka sudah ada yang pulang, ada yang masih di Puskesmas, dan yang luka berat dirujuk ke rumah sakit terdekat," imbuh Nana.
Nana juga sempat berdialog dengan beberapa korban yang masih dirawat di Puskesmas Petungkriyono, termasuk pengelola Allo Coffee Empire yang berada di kafe saat kejadian berlangsung.
Longsor di desa tersebut dipicu oleh cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas tinggi, yang mengguyur daerah itu selama 2-3 jam sebelum bencana terjadi.
Akibatnya, longsor menimpa sekitar tiga rumah dan satu kafe.
"Di kecamatan ini (Petungkriyono), banyak daerah perbukitan yang rawan untuk terjadi longsor," ujar Nana.
Sebagai langkah penanganan, sekitar 500 petugas dan relawan telah dikerahkan.
Mereka terbagi untuk mencari orang hilang dan membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pepohonan.
Nana menjelaskan bahwa akses jalan yang terkena bencana menjadi penghambat bagi masuknya bantuan.
Terdapat tiga jembatan yang putus atau rusak akibat banjir, sehingga akses ke wilayah Kecamatan Petungkriyono terputus dan mengganggu aktivitas warga.
"Sudah kita rapatkan dan akan segera dimulai perbaikan jembatan. Tahap awal akan menggunakan jembatan bailey atau jembatan darurat. Jembatan sementara ini nanti bisa dijadikan akses jalan untuk menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro, sehingga tidak perlu ambil jalan memutar," tutur Nana.
Merespons bencana tersebut, berbagai bantuan telah disalurkan oleh kementerian Sosial, Pemprov Jateng, Pemkab Pekalongan, Bulog, dan lainnya.
Beberapa bantuan yang dibutuhkan masyarakat, seperti kasur lipat, pakaian, selimut, alat mandi, dan sembako, sudah tersedia di posko penanganan bencana Kecamatan Petungkriyono.
"Mainan anak-anak juga kami siapkan. Dapur umum sudah siap dan mulai tadi pagi sudah operasional. Insyaallah para korban dan pengungsi yang terdampak bisa segera diberikan bantuan terkait masalah makan," imbuh Nana.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini