PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai dapat meningkatkan peluang ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya.
Maka dari itu, proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim disambut antusias oleh pemerintah daerah di wilayah sekitarnya.
Adapun daerah provinsi di sekitar IKN tersebut adalah Kalimantan Utara (Kaltara), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baca juga: Isu Mangkrak IKN dan Rencana Jangka Panjang Kalteng 2025-2045...
Provinsi sekitar IKN ini selanjutnya disebut dengan daerah mitra IKN.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengaku optimistis proyek tersebut tetap berlanjut kendati diterpa isu mangkrak hingga potensi pembangunan yang molor akibat pemblokiran anggaran.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kalteng, Leonard S Ampung mengatakan, perihal adanya isu terkait pembangunan IKN yang belum didanai tersebut, pihaknya yakin IKN tetap akan terbangun dengan kemungkinan mengandalkan sektor pendanaan lain.
“Mungkin dari sektor pendanaan yang lain, pemerintah pusat kan lagi mengatur itu, kami menunggu saja, toh kegiatan di sana (IKN) pun masih berjalan, kan,” tutur Leonard saat diwawancarai awak media di kantornya, Kamis (13/2/2025).
Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru, Mengapa Harus Pindah?
Leonard menjelaskan, Kalteng sebagai daerah mitra dapat menciptakan peluang ekonomi yang strategis dengan adanya kehadiran ibu kota di Pulau Kalimantan.
Dia menegaskan bahwa narasi daerah penyangga bagi provinsi di sekitarnya tidak digunakan lagi.
“Narasi penyangga tolong direvisi, karena Kalteng itu adalah daerah mitra IKN, artinya ada kesejajaran, sehingga adanya simbiosis yang saling menguntungkan antara kehadiran IKN dan Kalteng sebagai mitranya,” tutur dia.
Baca juga: Ramai soal Ibu Kota Baru Nusantara, Sudah Tepatkah Namanya?
Menurut Leonard, pembangunan perekonomian Kalteng lebih maju dengan pindahnya ibu kota ke Pulau Kalimantan, terutama untuk daerah-daerah timur Kalteng yang berbatasan langsung dengan IKN.
“Kabupaten perbatasan seperti di wilayah timur Kalteng, yakni Murung Raya dan Barito, ini akan kami perkuat dari sisi SDM dan infrastruktur,” tuturnya.
Kehadiran IKN dapat menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Indonesia.
Baca juga: Di Balik Alasan Nama Ibu Kota Baru Nusantara dan Artinya...
Menurut Leonard, adanya peluang itu jangan sampai tidak ditangkap oleh Kalteng sebagai provinsi tetangga dari IKN sendiri.
“Kalteng bisa menangkap peluang itu dengan berkontribusi kepada IKN, salah satunya melalui sektor pangan dan energi,” jelasnya.
Leonard mengatakan, dengan berpindahnya IKN di Kalimantan, akan memungkinkan adanya perpindahan penduduk besar-besaran ke daerah-daerah sekitarnya, salah satunya di Kalteng. Hal ini dipicu oleh adanya peluang kerja dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Ada peluang ekonomi lain dari sini, seperti distribusi barang dan penyediaan jasa, juga pemanfaatan sumber daya alam (SDA) kita, penambahan peluang kerja, tentu ini meningkatkan perekonomian Kalteng,” jelasnya.
Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru, Mengapa Harus Pindah?
Leonard menegaskan, pihaknya tetap optimistis proyek IKN tetap berlanjut meski ada potensi keterlambatan atau molor dalam pembangunannya.
“Pemprov Kalteng harus tetap optimistis (IKN berlanjut), kebijakan-kebijakan kami harus tetap mengacu pada pemerintah pusat, entah itu nantinya terjadi perlambatan atau percepatan, yang kami harapkan tetap manfaat bagi Kalteng demi percepatan pembangunan daerah,” pungkasnya.
Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru dan Para Calon Pemimpinnya...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini