WONOSOBO, KOMPAS.com - Sebuah kebakaran melanda rumah milik Bapak Sudiarso di Dusun Mertokondo, Desa Rejosari, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, pada Kamis (24/4) siang.
Insiden tersebut mengakibatkan rumah hangus terbakar dengan total kerugian material diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, kebakaran bermula ketika Salamun, salah satu anak pemilik rumah, menyalakan kompor untuk memasak mi instan sekitar pukul 12.15 WIB.
Namun, ia lupa mematikan kompor dan meninggalkannya tanpa pengawasan.
Api yang berasal dari kompor kemudian membesar dan menyambar ke bagian rumah lainnya.
"Salamun sempat meminta bantuan warga untuk memadamkan api. Salah satu warga langsung menghubungi call center Damkar BPBD Wonosobo," ujar Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo, dalam keterangan resminya.
Baca juga: Ketum GP Ansor: Presiden Prabowo Mampu Menyatukan Strategi Tempur dengan Dapur
Tim Damkar menerima laporan kebakaran pada pukul 12.26 WIB dan tiba di lokasi pada pukul 12.45 WIB.
Proses pemadaman dan pendinginan berlangsung hingga pukul 13.30 WIB, melibatkan berbagai pihak termasuk TNI, Polri, TAGANA, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.
"Tim berhasil memadamkan api dengan dukungan warga dan relawan. Sayangnya, seluruh bangunan rumah tidak bisa diselamatkan," tambah Dudi.
Penghuni rumah yang terdiri dari empat jiwa berhasil selamat dari kejadian ini, namun tidak ada aset rumah yang terselamatkan.
Dudi menyebut, Tim Damkar BPBD Wonosobo telah melakukan pemadaman, pendinginan, asesmen kerugian, evaluasi, dan pelaporan.
"Kami juga akan terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh kelalaian," tegas Dudi.
Dudi mengimbau warga untuk berhati-hati saat menggunakan alat memasak, terutama saat meninggalkan peralatan dalam keadaan menyala. "Semoga kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian bersama," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini