LAMPUNG, KOMPAS.com – Trauma healing dan rehabilitasi dinilai menjadi aspek penting dalam proses pemulihan warga negara Indonesia yang pernah terpapar konflik dan kini kembali ke masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila), Sunyono, menyampaikan hal itu dalam acara bedah buku "Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah" di Auditorium Gedung A FKIP Unila, Jumat (25/4/2025).
Menurut Sunyono, pemulihan tidak cukup hanya dengan menanamkan wawasan kebangsaan. Ia menekankan pentingnya pendekatan empati dan dukungan sosial bagi mereka yang pernah mengalami konflik.
Baca juga: 4 Pekerja Migran Asal Sumbawa Dipulangkan Usai Terjebak Konflik Suriah
"Tetapi juga empati dan kepedulian agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara sehat di masyarakat," kata Sunyono dalam keterangan tertulis.
Perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung, Hermansyah, menambahkan bahwa penyebaran paham radikalisme kini banyak dilakukan melalui media sosial dan menyasar kelompok rentan seperti perempuan, anak, dan remaja.
"Bila kelompok seperti anak, remaja, dan ibu rumah tangga terpapar radikalisme yang bersumber dari intoleransi, maka kita menghadapi ancaman serius terhadap masa depan bangsa," ujarnya.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan pemutaran film dokumenter Road to Resilience, yang diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan nasional.
Baca juga: Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI yang Kini Jadi Keeper Harimau: Tak Ada Penyiksaan
Buku "Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah" karya Noor Huda Ismail mengangkat pengalaman repatriasi 18 warga negara Indonesia dari Suriah pada Agustus 2017.
Buku ini tidak hanya membahas isu radikalisasi, tetapi juga menggambarkan perjuangan untuk kembali menemukan harapan dan kemanusiaan.
"Sebagai seorang akademisi dan juga aktivis, memang tujuan utamanya itu tidak hanya untuk menulis buku, tidak hanya untuk datang saja, tapi sebagai bagian dari aktivisme memberikan kesempatan kedua kepada orang-orang itu untuk memulai hidup baru," ujar Noor Huda.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini