Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengungkapan 2 Ton Sabu di Karimun, Operasi Terbesar dalam Sejarah Indonesia

Kompas.com - 26/05/2025, 15:34 WIB
Partahi Fernando Wilbert Sirait ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengungkapan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 2 ton oleh petugas gabungan menjadi catatan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia.

Penangkapan dilakukan di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dari kapal Sea Dragon Tarawa, pada awal Mei 2025.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom mengatakan pengungkapan ini berawal dari hasil kerja intelijen dan penyelidikan selama lima bulan oleh BNN bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Baca juga: Pengungkapan 2 Ton Sabu di Karimun, Kepala BNN: Terbesar dalam Sejarah!

“Pengungkapan kasus ini merupakan yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia,” ujar Marthinus dalam konferensi pers di Batam, Senin (26/5/2025).

BNN menerima informasi awal dari mitra internasional soal aktivitas jaringan narkoba internasional asal wilayah Golden Triangle yang hendak menyelundupkan sabu lewat jalur laut.

Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Narkoba, Budi Gunawan Apresiasi

 

Jaringan ini diduga hendak mendistribusikan narkotika ke beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Selama lima bulan, Direktorat Intelijen BNN dan Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai melakukan joint analysis untuk melacak kapal yang digunakan sindikat tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi ke Bobotoh Perusak Stadion GBLA: Pidana atau Barak Militer!

 

Hasilnya, kapal Sea Dragon Tarawa berhasil diidentifikasi sebagai sarana pengangkut sabu.

Pada awal Mei 2025, kapal diketahui sedang berlayar dari Laut Andaman menuju perairan Kepulauan Riau.

Baca juga: Bukan Bensin, Tangki Pajero Ini Diisi 13 Kg Sabu

 

Pada 2 Mei 2025 pukul 23.00 WIB, tim gabungan melakukan penindakan di perairan Indonesia.

Operasi gabungan melibatkan dua kapal dari Bea Cukai (BC 20003 dan BC 20007), dua kapal tempur dari Lantamal IV Batam (KRI Surik 645 dan KRI Silea 858), serta personel dari Polda Kepri dan BAIS TNI.

Kapal kemudian digiring ke dermaga Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Uncang untuk penggeledahan.

Di dalam kapal, petugas menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu seberat total sekitar 2 ton.

Barang bukti itu disembunyikan di kompartemen samping mesin dan bagian depan kapal.

Kepala BNN menegaskan, “Proses pengungkapan kasus ini memakan waktu panjang, sekitar lima bulan, untuk melakukan analisis, penyelidikan, dan penangkapan.”

Selain barang bukti, enam awak kapal turut diamankan, yakni empat WNI atas nama Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir, serta dua warga negara Thailand. Seluruhnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

BNN masih terus mendalami jaringan internasional ini.

“Kami akan terus menginvestigasi untuk menemukan potensi keterkaitan pihak-pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri,” tegas Marthinus.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau