DEMAK, KOMPAS.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, merespons video viral soal wilayah Pantura Sayung yang dikira sebagai lautan oleh Google Maps.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Demak, Agus Musyafak, mengatakan belum melihat video tersebut secara langsung.
Namun, ia membenarkan bahwa saat banjir rob melanda kawasan itu, dari udara kawasan Pantura Sayung memang tampak seperti lautan.
"Memang kalau dilihat dari udara itu ya jelas seperti laut, kalau sampai di itu (identifikasi) waduh seperti laut," ujar Agus melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2025) malam.
Baca juga: Viral, Google Maps Mengira Banjir Rob di Sayung sebagai Lautan: Anda Sudah Sampai Laut
Meskipun begitu, kata Agus, pemerintah terus berupaya menangani daerah terdampak rob di Kecamatan Sayung.
Ia menyebut keberadaan Tol Semarang–Demak Seksi II yang saat ini beroperasi akan membantu membebaskan kawasan Pantura dari genangan rob.
"Tapi kita berupaya, karena itu dulu kan daratan. Sehingga kita kembalikan menjadi daratan kembali, mungkin perlu beberapa waktu untuk kembali baik lagi ketika tol itu beroperasi," ungkapnya.
Menurut Agus, di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, juga akan dibangun embung yang terintegrasi dengan sabuk pantai Tol Semarang–Demak untuk menampung air rob.
"Kemudian di situ juga ada embung di Bedono, dan embung itu bisa menampung air dari berbagai penjuru, kemudian dari embung itu dipompa keluar ke laut nah itu juga bisa membantu," paparnya.
Baca juga: Banjir Sayung Demak Mulai Surut, Warga Keluhkan Dampak Ekonomi dan Penyakit
Agus menambahkan, selain embung dan tanggul laut, penanganan rob di Pantura Sayung juga bisa dilakukan lewat normalisasi sungai dan peninggian badan jalan.
"Kemudian juga normalisasi sungai-sungai dengan peninggian tanggul atau jalan menjadi tanggul laut juga menjadi solusi," tutup dia.
Sebelumnya diberitakan, video viral memperlihatkan aplikasi Google Maps yang mendeteksi wilayah banjir rob di Sayung, Demak, seolah-olah sebagai lautan.
Video tersebut memperlihatkan seorang pembonceng motor menerjang banjir rob di kawasan tersebut sambil memegangi ponsel.
"Stop, jangan lanjutkan, Anda sudah sampai laut," bunyi narasi dalam video yang menyerupai suara Asisten Google.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini