DEMAK, KOMPAS.com — Kasus kekerasan guru terhadap siswa di SMP Negeri Karangawen, Kabupaten Demak, resmi diselesaikan secara kekeluargaan. Mediasi berlangsung di Mapolres Demak, Kamis (12/6/2025), dengan menghadirkan orang tua korban, guru berinisial DM (58), serta sejumlah pihak pendamping dari sekolah dan dinas terkait.
"Hari ini permohonan itu diberikan oleh pihak orang tua siswa, dan hari ini juga sudah ketemu di Polres Demak dan hasilnya dari kedua belah pihak, sepakat masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan," kata Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni, Kamis.
Baca juga: Toko Emas Tertipu Nenek Licik, Gelang Palsu Lolos Uji Awal dan Bawa Kabur Uang Rp 29 Juta
AKP Kuseni menambahkan, keputusan damai tersebut berdasarkan permohonan dari pihak sekolah yang meminta kesempatan mediasi.
Setelah dilakukan pertemuan, semua pihak menyetujui penyelesaian secara kekeluargaan.
"Intinya tidak dilakukan proses secara hukum, atau diselesaikan di luar dari proses hukum, dan kedua belah pihak sudah sepakat seperti yang tertera di dalam surat kesepakatan tersebut," ujarnya.
Aksi kekerasan tersebut terjadi pada Selasa (10/6/2025) dan terekam kamera hingga viral di media sosial.
Dalam video tersebut, guru DM terlihat menendang seorang siswa. Laporan dari orang tua korban langsung disampaikan ke Polres Demak.
"Hari Rabu kemarin, kami telah melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa, fakta perbuatan itu ada," tegas Kuseni.
Ia menegaskan bahwa kekerasan terhadap siswa tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apapun dan guru harus mencari cara edukatif dalam menangani siswa yang berperilaku berbeda.
"Apapun yang terjadi, apapun alasannya, tidak dibenarkan seorang guru untuk melakukan kekerasan kepada siswa," tambahnya.
Widarto (41), orang tua siswa korban, menyatakan menerima permintaan maaf dari guru pelaku meskipun dengan berat hati.
"Secara kekeluargaan saya terima minta maaf-nya, tapi pelaku memenuhi tuntutan itu," kata Widarto.
Ia berharap anaknya dapat kembali belajar dengan tenang dan nyaman di sekolah yang sama.
"Yang penting anaknya nyaman di sekolah," ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini