Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendahnya Literasi Keuangan Warga Jateng Dimanfaatkan Pinjol Ilegal dan Judol

Kompas.com - 19/06/2025, 22:53 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Jawa Tengah mencapai 66,46 persen, yang lebih rendah dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan yang mencapai 80,51 persen.

Hasil survei ini mengindikasikan bahwa tingkat penggunaan produk atau layanan jasa keuangan oleh masyarakat Jawa Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pemahaman mereka dalam menggunakan produk atau layanan tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan bahwa kondisi ini menciptakan celah yang dapat dimanfaatkan oleh praktik pinjaman online ilegal, judi online, dan berbagai bentuk eksploitasi digital lainnya.

Baca juga: PNS Jadi Korban Terbanyak Pinjol dan Investasi Bodong di Kalteng

Pernyataan tersebut disampaikan Sumarno saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se-Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, pada Kamis (19/6/2025).

“Dulu yang namanya rentenir itu mudah diidentifikasi. Rentenir itu pasti di pasar, orang tahu ini ada rentenir. Tapi sekarang itu rentenir tidak kelihatan, yaitu dengan pinjol,” kata Sumarno dalam keterangan tertulisnya.

Dia mendorong perbankan untuk meningkatkan akses dan literasi keuangan kepada masyarakat desa.

Menurut Sumarno, akses pembiayaan yang belum optimal bagi para pelaku usaha di sektor pertanian dan perikanan sering kali membatasi mereka untuk meningkatkan produktivitas usahanya.

Baca juga: Anggota Polda Jateng Diduga Tipu Banyak Perempuan Demi Lunasi Utang Pinjol

Oleh karena itu, keberadaan TPAKD sangat penting untuk memberikan pemahaman mengenai literasi keuangan kepada masyarakat.

Sumarno juga mengakui bahwa kemudahan yang ditawarkan oleh pinjaman online untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat menjadi tantangan bagi pemerintah.

"Ini tantangan yang harus kita hadapi dari lembaga keuangan untuk lebih mudah, lebih bisa mendekatkan diri kepada masyarakat yang membutuhkan," imbuhnya.

Ia menekankan pentingnya pemerintah untuk menggencarkan edukasi kepada masyarakat agar dapat menggunakan jasa-jasa keuangan yang tepercaya.

Baca juga: Anggotanya Viral Diduga Tipu Banyak Wanita untuk Lunasi Pinjol, Polda Jateng: Belum ada Laporan

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Jateng juga menyambut positif penandatanganan komitmen Program TPAKD 2025 dalam Pengembangan Ekonomi Daerah di Sektor Perikanan dan Kelautan.

Penandatanganan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan literasi keuangan bagi pelaku usaha pertanian dan perikanan di Jawa Tengah, sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya dan terhindar dari eksploitasi digital.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau