Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Balon Udara Wonosobo Resmi Jadi Kekayaan Intelektual Komunal

Kompas.com - 07/07/2025, 09:05 WIB
Bayu Apriliano,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com — Setelah bertahun-tahun menjadi bagian dari tradisi masyarakat, Tradisi Balon Wonosobo kini resmi mendapat pengakuan negara sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mencatat tradisi ini sebagai Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) pada 11 Juni 2025, dengan nomor pencatatan EBT332025000198.

Pencatatan ini diajukan oleh Agus Wibowo, mewakili Perkumpulan Balon Wonosobo Creative, dan menandai bentuk perlindungan serta pengakuan formal terhadap tradisi budaya yang telah mengakar kuat di masyarakat Wonosobo.

Simbol Identitas Budaya yang Dilindungi Hukum

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, menyampaikan apresiasi atas pengakuan tersebut.

“Kami mengapresiasi tradisi khas Wonosobo dalam menerbangkan balon udara yang kini telah mendapat pengakuan negara sebagai ekspresi budaya tradisional,” ujar Heni, Minggu (6/7/2025).

Baca juga: 36 Balon Udara di Langit Wonosobo Memukau Ribuan Pengunjung

Menurutnya, pencatatan ini dilakukan sesuai Pasal 13 PP No. 56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Komunal.

Ia menyebut bahwa tradisi ini telah menjadi ciri khas Wonosobo yang dikenal luas hingga ke luar daerah.

Dari Tradisi Lokal Menuju Panggung Nasional

Tradisi balon udara tanpa awak di Wonosobo bukan sekadar pertunjukan visual. Ia hidup dalam perayaan keagamaan, ritual sosial, hingga menjadi wadah ekspresi artistik kolektif warga.

Balon dibuat secara manual dengan motif dan warna khas, simbol harapan dan kegembiraan.

Proses pencatatan melalui DJKI memerlukan pendaftaran, kajian sejarah, dokumentasi, dan penelusuran pelaku budaya. Kajian dilakukan intensif selama sepekan sebelum sertifikat resmi diterbitkan.

“Sertifikat ini bukan hanya simbol legalitas, tapi bentuk penghargaan atas identitas budaya masyarakat. Tradisi ini punya nilai sosial dan spiritual yang harus dijaga bersama,” tegas Heni.

Baca juga: Langit Yogyakarta Dihiasi Balon Udara 13 Juli Nanti, Ini Lokasi Festival dan Harga Tiketnya

Potensi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian Kemenkumham terhadap pelestarian budaya lokal.

“Atas nama masyarakat Wonosobo, kami mengucapkan terima kasih. Ini menjadi kebanggaan sekaligus semangat untuk terus menjaga budaya daerah,” ujarnya.

Afif berharap pengakuan ini tidak hanya memperkuat pelestarian budaya, tetapi juga menjadi peluang untuk pengembangan ekonomi kreatif dan daya tarik wisata berbasis budaya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau