Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPM Diduga Bakar Rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik, Kapendam Cenderawasih Bantah Jadikan 2 Lokasi Itu Pos Militer

Kompas.com - 08/07/2025, 12:58 WIB
Roberthus Yewen,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membakar 2 unit rumah milik Bupati Puncak, Elvis Tabuni, dan Kantor Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Minggu (6/7/2025).

“Kami telah menerima laporan dari Papuan Intelligent Service (PIS) TPNPB dari Kabupaten Puncak pada Minggu, 6 Juli 2025, pasukan kami telah membakar 2 unit rumah milik Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia,” ujar Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambon, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/7/2025).

Menurut Sebby, pembakaran ini dilakukan karena ada dugaan rumah dan kantor distrik tersebut dijadikan sebagai pos militer di wilayah Distrik Omukia, yang berujung pada warga mengungsi dari distrik tersebut.

“Penempatan militer Indonesia di rumah milik Bupati Puncak Jaya dan Kantor Distrik Omukia mengakibatkan warga sipil merasa ketakutan dan mengungsi. Hal ini yang membuat TPNPB melakukan pembakaran terhadap 3 unit bangunan tersebut,” katanya.

Baca juga: TNI Sita Panah, Hp, dan Bendera Bintang Kejora dari Tokoh OPM Enos Tipagau

Sementara itu, Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih membantah tudingan TPNPB-OPM yang menyebutkan bahwa TNI menggunakan rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik Omukia sebagai markas militer.

Tudingan tersebut mencuat setelah kelompok separatis itu membakar dua bangunan di wilayah Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Minggu (6/7/2025).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri Candra Kurniawan menyayangkan tindakan pembakaran yang dilakukan kelompok separatis tersebut.

“Tidak benar TNI menjadikan rumah Bupati Puncak dan kantor distrik sebagai markas dan pos TNI,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

Menurut Candra, kehadiran TNI di wilayah tersebut untuk menjaga keamanan serta melindungi masyarakat sipil, bukan untuk menggunakan fasilitas sipil sebagai pangkalan militer.

Candra pun membenarkan bahwa kelompok OPM telah melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah bangunan di Kampung Ondugura, Distrik Omukia.

Baca juga: TNI Tembak Mati Komandan Batalyon OPM Enos Tipagau di Intan Jaya

Salah satu bangunan yang dibakar pernah menjadi tempat tinggal Bupati Puncak.

"OPM telah membakar rumah di wilayah Distrik Omukia, Kampung Ondugura, salah satunya diperoleh informasi adalah rumah yang pernah ditempati oleh Bupati Puncak,” ucapnya. 

"Sikap TNI tetap konsisten, yaitu menjamin keamanan masyarakat dan tidak menggunakan fasilitas sipil sebagai markas militer,” ujarnya.

Hingga saat ini, situasi keamanan di Distrik Omukia masih dalam pemantauan ketat oleh aparat gabungan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di daerah untuk memastikan stabilitas dan ketertiban tetap terjaga," ujar Candra.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau