PUNCAK, KOMPAS.com - Sebanyak empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari Komando Daerah Pertama (Kodap) III Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, secara resmi menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Prosesi ikrar berlangsung di halaman Markas Koramil 1717-02/Sinak, Distrik Sinak, Rabu (9/7/2025) sekitar pukul 13.50-14.50 WIT.
Keempat eks anggota KKB tersebut merupakan bagian dari kelompok yang dipimpin Tenius Kulua dan Kalenak Murib.
Baca juga: Berkas Perkara Lengkap, 2 Oknum Polisi Tersangka Jual-Beli Amunisi ke KKB Dilimpahkan ke Jaksa
Mereka adalah:
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa momen ini menjadi penting bagi empat eks anggota KKB untuk secara terbuka menyatakan kesediaan kembali ke pangkuan NKRI dan meninggalkan jalan kekerasan.
"Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat dalam menciptakan iklim damai dan kondusif di wilayah Papua," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu malam.
Faizal menambahkan bahwa pendekatan persuasif yang selama ini diterapkan terbukti efektif menyentuh sisi kemanusiaan kelompok yang berseberangan, sehingga mereka mau kembali dan berkontribusi dalam pembangunan.
Baca juga: Tak Hanya Rumah Bupati Puncak dan Kantor Distrik, KKB Juga Diduga Membakar Puskesmas dan Sekolah
"Proses kembali ke pangkuan NKRI ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan buah dari sinergisitas seluruh elemen aparat keamanan, pemerintah, dan tokoh-tokoh lokal."
"Kami percaya bahwa Papua yang aman dan sejahtera bisa diwujudkan melalui pendekatan yang menyentuh hati," ungkapnya.
Sementara itu Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yusuf Sutejo, mengatakan bahwa langkah ikrar setia ini merupakan bukti pendekatan humanis dan dialog terbuka dapat membuka jalan perdamaian.
"Rekonsiliasi adalah wujud kemanusiaan yang hakiki, setiap anak bangsa memiliki tempat untuk kembali dan masa depan yang bisa dibangun bersama," tambahnya.
Yusuf juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung proses ini agar tercipta kondisi yang aman, nyaman, dan mendukung pembangunan bagi masyarakat Papua.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pegawai Honorer oleh KKB di Yahukimo
Ia berharap pernyataan ikrar kesetiaan ini menjadi titik balik bagi kelompok lain untuk turut serta dalam upaya damai dan meninggalkan aksi-aksi yang mengganggu stabilitas.
"Pemerintah menegaskan bahwa ruang rekonsiliasi dan pembangunan terbuka luas bagi siapa saja yang ingin kembali dan bersama-sama membangun Papua dalam bingkai NKRI yang damai, sejuk, dan bermartabat," tutupnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini